JAKARTA (SALAM-ONLINE): Peserta aksi Parade Bhineka Tunggal Ika asal Ciparay, Kabupaten Bandung, Abah Amun dan Kang Asep, merasa kecewa lantaran bayaran yang diberikan panitia untuk mengikuti parade, tidak lebih dari Rp100.000.
Abah Amun dan Kang Asep mengeluh lantaran harga makanan dan rokok di Jakarta jauh lebih mahal ketimbang di tempat asalnya, Ciparay, sehingga bayaran 100 ribu Rupiah yang diberikan panitia parade, dirasa kurang.
“Ah, meski ga cukup dicukup-cukupin aja. Kalau dua ratus ribu cukuplah. Rokok aja 20 ribu, mahal. Masih 11 ribu di kampung, mah,” kata Abah Amun menggunakan bahasa Sunda kepada JITU Islamic News Agency saat berteduh di bawah pohon, ketika parade berlangsung.
Abah Amun mengaku, dia beserta rombongannya dari Bandung berangkat dengan 15 bus sejak pukul 3 dini hari menuju Jakarta. Menurutnya, saat di bus tersebut panitia memberikan bingkisan berisi uang dan kaos.
Meski panitia tidak memberi uang sesuai harapannya, namun lelaki yang memiliki kulit sudah keriput itu mengaku senang bisa jalan-jalan ke Jakarta.
“Meskipun begitu, kan kita diongkosin. Nanti pulangnya juga dianterin sampe kampung,” Ungkap Abah Amun.
Seperti diketahui, acara parade Bhineka Tunggal Ika diprakarsai tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) Nong Darul Mahmada, sebagai ajang silaturahim antar umat beragama yang ada di Indonesia. Acara itu di gelar di Bundaran Patung Kuda Jakarta, pada Sabtu (19/11/2016).
Reporter: Nizar/JITU Islamic News Agency