Kemenag: Media Islam Bisa Menjadi Penyaring Berita Hoax
JAKARTA (SALAM-ONLINE): Sekretaris Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) Muhammadiyah Amin berharap media Islam bisa menjadi penyaring dan penjernih berita-berita hoax.
Ia menilai opini hoax yang kerap ditujukan kepada media Islam itu perlu dicermati secara serius.
“Saya kira tidak benar jika media Islam dikatakan media hoax, karena justru terkadang berita hoax memang dibuat oleh media mainstream. Harapan kita media Islam tidak membuat berita hoax, tapi saya berharap media Islamlah yang harus menjernihkan berita-berita itu,” ujarnya kepada Salam-Online di Hotel Lumire usai diskusi ‘Penyusunan Standard Literasi Media Islam Online’, Kamis (20/4).
Menurutnya, jika berita-berita yang tidak benar itu muncul dari media mainstream, maka media Islam harus membendungnya lalu memperbaikinya dengan berita yang baik dan benar.
“Media Islam harus kuat dan tidak kalah dari media-media mainstream meski media Islam sendiri terbilang masih sedikit. Bimas Islam dalam hal ini akan membantu berkembangnya media Islam,” terangnya.
Media Islam, sebut Amin, sangat penting keberadaannya dan perlu diperkuat agar dapat meningkatkan kualitasnya bagi masyarakat.
“Media Islam sangat penting, jadi media Islam itu perlu kita perkuat, jangan sampai kalah dengan media mainatream,” lanjutnya.
Mantan Rektor IAIN kota Malang ini berharap bersama media Islam kita merangkul dunia lebih luas lagi.
“Terus terang, berita mengenai keumatan sangat lemah kita ini, kurang berita tentang zakat, tentang puasa. Nah ini yang perlu diperhatikan oleh teman-teman media Islam. Itu perlu direalisasikan,” pungkasnya. (EZ/Salam-Online)