JAKARTA (SALAM-ONLINE): Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) menggelar Silaturahim dan Konsolidasi Nasional dengan tema “Uji Shahih Alat Bukti Elektronik dalam Kasus Chatting HRS” di Hotel Balairung, Matraman, Jakarta Timur, Jum’at (16/6).
Dalam acara tersebut, Habib Rizieq memberikan sambutan langsung dari Tanah Suci Makkah yang dia kirim melalui pesan elektronik. Dalam sambutannya Habib Rizieq mengapresiasi acara dan menilai hal itu sebagai bentuk perlawanan.
“Jadi bentuk perlawanan kita terhadap kezaliman dan kebatilan harus beradab. Dan itu merupakan salah satu upaya yang efektif dan produktif dengan menyerap para pakar dan ahli untuk kemudian disosialisasikan ke masyarakat sehingga tidak mudah terjebak dalam rekayasa dan penyesatan opini yang bersumber dari berbagai macam fitnah dan kebohongan,” papar Habib Rizieq.
Dia menegaskan, segala kezaliman haruslah dilawan. Dan kepergiannya ke Tanah Suci, terang Habib Rizieq, bukanlah untuk lari dari tanggung jawab, namun sebagai bentuk perlawanannya terhadap ketidakadilan.
“Ketidakhadiran saya di Indonesia, perginya saya ke tanah suci bukan merupakan pelarian dari tanggung jawab hukum, akan tetapi bentuk perlawanan terhadap kezaliman dan kebatilan,” tegasnya.
Hadir pula sebagai pembicara dalam acara diskusi ini pakar hukum tata negara Prof Yusril Ihza Mahendra, pengacara Firza Husain Azis Yanuar, pakar telematika ITB Hermansyah dan Ahli Hukum Pidana Universitas Indonesia Akhiar Salmi. (Nizar Malisy/Salam-Online)