JAKARTA (SALAM-ONLINE): Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa-MUI (GNPF-MUI) Ustadz Bachtiar Nasir mengungkapkan, ada tiga agenda utama GNPF pasca Ramadhan dan Idul Fitri lalu.
Pertama, penguatan ruhiyah 212. Bachtiar menyebut, hal itu karena pada awalnya spirit umat berangkat dari surat al-Maidah ayat 51 untuk kebaikan bangsa dan negara.
“Ini akan kami rawat,” ujarnya kepada Islamic News Agency (INA) di Kantor AQL Islamic Center, Jakarta, Jum’at (14/07/2017).
Kedua, lanjutnya, yakni memperkokoh kembali ukhuwah Islamiyah. Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan MUI ini menilai, setelah aksi 212 beberapa waktu lalu gelombang umat agak sedikit berantakan.
“Dan ini menjadi tugas kami mempersatukan kembali. Supaya persatuan umat Islam untuk kebaikan bangsa dan negara dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika tentunya, akan senantiasa terjaga,” ungkapnya.
Ustadz Bachtiar Nasir yang akrab disapa UBN itu, meyakini, ketika ukhuwah Islamiyah umat Islam Indonesia dapat dijaga, maka akan berefek kepada persatuan Indonesia.
Terakhir, yang menjadi agenda GNPF saat ini, kata dia, adalah mengeluarkan para ulama atau aktivis yang saat ini menghadapi problema hukum.
“Kami harus bernegosiasi agar mereka semua dikeluarkan. Sebab mereka itu adalah saudara-saudara dan bagian dari gerakan kami yang harus dibela,” pungkasnya.
(Yahya G Nasrullah/INA)