JAKARTA (SALAM-ONLINE): Ratusan Massa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, pada Jum’at (11/8). Mereka memprotes Perppu Ormas nomor 2 tahun 2017.
Massa juga menolak pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). menurut mereka, pemerintah seharusnya memubarkan ormas pemeberontak dan anti pancasila seperti ormas GIDI yang beberapa tahun lalu membakar masjid dan perkampungan Muslim di Tolikara, Papua.
Massa juga menyebut Perppu Ormas yang dikeluarkan pemerintah tersebut menggambarkan betapa diktatornya rezim Jokowi saat ini. Bahkan massa tegas menyebut rezim saat ini anti islam.
“Rezim yang sangat diktator, rezim yang anti Islam, rezim yang represif dan rezim yang otoriter,” ujar Koordinator Lapangan, Hanif Ahmad Nasrullah saat aksi berlangsung.
Hanif mengatakan, Perppu mestinya diterbitkan saat terjadi kegentingan. Saat ini, kata dia, tidak ada kegentingan yang mendesak pemerintah untuk mengeluarkan Perppu tersebut.
Oleh karenanya, sebelum Perppu itu resmi menjadi undang-undang, Hanif beserta Aliansi Pemuda dan Mahasiswa meminta DPR untuk membatalkannya.
“Kami mendesak total kepada DPR MPR untuk membatalka Perppu Ormas yang akan menjadi undang-undang,” kata Hanif.
Selain itu, pemerintah juga dituntut untuk memikirkan kegentingan bangsa terkait utang, korupsi dan kriminal, bukan justru sibuk mengurusi Ormas Islam yang jelas kiprahnya dalam membangun bangsa.
“Yang genting adalah darurat utang, korupsi, kemudian kriminalitas di mana-mana. Kasus terakhir novel Baswedan,” ungkap Hanif. (Nizar Malisy/Salam-Online)