Nasyiatul Aisyiyah Muhammadiyah: “Pencegahan Merokok Dimulai dengan Larang Iklannya”
JAKARTA (SALAM-ONLINE): Faktor yang mendorong remaja mengonsumsi rokok adalah maraknya Iklan rokok di televisi nasional. Iklan menggunakan bahasa persuasif untuk menarik perhatian pemirsanya agar mau mencoba dan mengonsumsi produk yang diiklankan.
Demikian diungkapkan Ketua Umum PP Nasyiatul Aisyiyah (NA), organisasi keputrian Muhammadiyah, Dyah Puspitarini, di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Selasa (19/9/2017).
Menurutnya, iklan rokok menjadi stimulan agar siapa pun yang melihatnya tertarik dan mau mencoba. Namun masalahnya, justru Iklan rokok bertebaran, termasuk di televisi.
“Pencegahan merokok dimulai dengan pelarangan terhadap iklan rokok, karena melalui iklan banyak para pelajar yang mengonsumsinya,” kata Dyah kepada Salam-Online, usai Dia-Lo-Gue ‘Publikasi Hasil Riset: Hubungan antara Status Merokok pada Pelajar dengan Iklan, Promosi dan Sponsor Rokok di Pulau Jawa’, Selasa (19/9), di Aula KH Ahmad Dahlan, Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng Raya 62, Jakarta Pusat.
Dyah mengatakan, ada nilai-nilai pendidikan yang tidak secara utuh dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia.
“Pemerintah jangan menganggap pendidikan itu sebatas pendidikan formal, akan tetapi ada nilai budaya serta senantiasa peran keluarga dan pemerintah dalam hal pendidikan sangat diperlukan,” ujarnya.
Langkah konkret yang seharusnya dilakukan pemerintah agar para pelajar menghindari rokok, menurut Dyah, adalah dengan menjadikan nilai-nilai pendidikan masuk ke dalam kurikulum pendidikan karakter.
“Perlu diajarkan tentang bahaya rokok, narkoba, kekerasan pelajar, pornografi, itu harus jadi satu kurikulum intrakurikuler di luar pelajaran yang sudah ada,” tekannya. (EZ/Salam-Online)