Kualitas Pendidikan di Jakarta Buruk, Ini yang Akan Dilakukan Anies
JAKARTA (SALAM-ONLINE): Gubernur DKI Jakarta Anies R Baswedan mengaku prihatin atas kondisi pendidikan di Jakarta. Menurut Anis, angka kelulusan SMA di Jakarta hanya mencapai 68%.
“Jadi 32% sekian anak tidak lulus. Ketika masuk ke Jakarta Utara angkanya 52 persen, yang 48% tidak pernah lulus SMA. Jadi separuh lulus, separuh nggak. Mau jadi office boy aja gak bisa di Jakarta utara,” ungkap Anies dalam pengajian bulanan di PP Muhammadiyah, Menteng Raya, Jakarta Pusat, Jumat (10/11/2017) malam.
Anies menganggap efek dari kualitas pendidikan yang buruk di DKI tidak begitu terasa. Karenanya, menurutnya, tenaga kerja di Jakarta bisa mengambil dari luar daerah, dan itu yang selama ini terjadi.
“Jakarta itu tidak terlihat efek dari kualitas pendidikannya. Karena yang tidak lulus di Jakarta digantikan dari luar,” terangnya.
Jadi, di sini yang tidak lulus itu tidak terlihat suply. Tenaga kerja terlatih terdidik itu, ada dari seluruh Indonesia. “Yang di sini (Jakarta, red) kalah terus, tersingkir terus,” ungkap Anies.
Oleh karenanya, orang nomor 1 Di DKI Jakarta ini berencana untuk membuat perubahan dalam bidang pendidikan di kota yang dipimpinnya. Salah satunya adalah pendidikan SMA yang, kata dia, akan dikurangi jam belajarnya di kelas dan lebih banyak praktik.
“Jadi Jakarta, akan kita ubah SMK-nya, dua hari di sekolah, tiga hari di tempat kerja. Jadi mereka akan kerja,” jelas Anies. (MNM/Salam-Online)