JAKARTA (SALAM-ONLINE): Gelombang aksi protes atas keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengakui secara sepihak Yerusalem sebagai ibu kota “Israel” semakin meluas di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia.
Sebagai negara yang berpenduduk mayoritas Muslim, Indonesia, sejak Jumat (8/12/2017) lalu, menggelar aksi pembelaan terhadap Palestina.
Hari ini, Senin (11/12), Kedubes AS di Jakarta kembali didemo. Ribuan orang dari Berbagai elemen, ormas dan masyarakat yang tergabung dalam ‘Komite Pembebasan Al-Aqsha’ itu menggeruduk Kantor Kedutaan AS di Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, untuk memprotes keputusan sepihak Trump tersebut.
Dalam orasinya, Pimpinan Perguruan Islam Asy-Syafi’iyah, KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie dari atas mobil komando menegaskan, Masjid Al-Aqsha adalah kiblat umat Islam.
“Pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota ‘Israel’ adalah sebuah pelecehan yang dilakukan oleh Donald Trump terhadap Islam. Klaim dari Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota ‘Israel’ tak bisa dibiarkan dan harus dilawan,” seru Kiai Rasyid.
Ia menegaskan, tindakan yang dilakukan oleh Trump bukan hanya sebuah pelecehan yang sangat fatal terhadap umat Islam, tetapi juga telah melukai hati kau Muslimin. “Kami menolak hal itu,” ujar putra ulama terkenal Jakarta Allahyarham KH Abdullah Syafi’ie ini.
Negara-negara OKI, kata Kiai Rasyid, harus bekerja keras mengadang rencana “Israel” demi hak-hak rakyat Palestina untuk merdeka.
“Masyarakat Muslim di mana pun harus satu suara menentang rencana ‘Israel’ ini demi perdamaian di tanah Palestina dan kawasan Timur Tengah,” katanya. (EZ/Salam-Online)