Islamofobia Lebih Buruk Lagi di Era Trump Dibanding Pasca Peristiwa 9/11
NEW YORK (SALAM-ONLINE): Pasca peristiwa 11 September 2001, Islamofobia di era Presiden Donald Trump lebih buruk lagi.
Sejak tahun pertama kepemimpinan Donald Trump, Aktivis Muslim Ibrahim Hooper bahkan menilai Islamofobia di bawah Trump lebih parah daripada pasca serangan 9/11. Menurut Hooper, hal itu menimbulkan sebuah kecemasan.
“Banyak umat Islam takut menunjukkan dirinya sebagai seorang Muslim di publik, bahkan seorang Muslimah takut untuk tampil menggunakan jibab di publik,” kata Hooper seperti dilansir The Independent, Kamis (28/12/2017).
Ia menyebut tak hanya Muslim AS yang merasa cemas. Pihaknya telah melihat kaum kulit putih pun memamerkan supremasinya di bawah kepemimpinan Presiden Trump.
“Kaum kulit berwarna dan minoritas banyak disudutkan oleh tindakan Trump. Termasuk di antaranya kebijakan larangan masuk AS bagi penduduk negara Islam,” tutur pendiri The Council on American-Islamic Relations (CAIR) ini.
Dia mengatakan bahwa Presiden Donald Trump telah gagal untuk berbicara menentang supremasisme dan ekstremisme kulit.
Keadaan ini, ungkap Hooper, lebih buruk daripada pascatragedi 9/11. Trump menggunakan kekuatan dan pengaruhnya untuk menggerakkan supremasi kulit putih dan fanatisme.
“Pasca serangan WTC pada 11 September 2001 orang-orang fanatic masih tersembunyi. Sekarang orang-orang fanatik ini terbuka dan mengatakan bangga dengan fanatismenya,” terang Hooper. (EZ/Salam-Online)
Sumber: The Independent