Rencana Kedatangan Wapres AS Ditolak Otoritas Palestina
RAMALLAH (SALAM-ONLINE): Pada Senin (11/2/2017), Faksi Fatah, yang memimpin Otoritas Palestina (PA) menggelar demonstrasi di depan Kantor Perwakilan AS di Ramallah.
Dalam aksi tersebut, anggota senior Fatah, Muwafaq Sahwil, meminta semua warga AS untuk meninggalkan Ramallah yang berfungsi sebagai ibu kota Otoritas Palestina tersebut. Sahwil mengatakan bahwa mereka “tidak diterima” di kota itu.
Begitu pula rencana Wakil Presiden AS Mike Pence untuk mengunjungi Palestina yang direncanakan akhir bulan ini, khususnya di Ramallah, Sahwil mengatakan pihaknya menolak kedatangan tersebut. “Tuan Pence, Anda tidak diterima di negara bagian Palestina,” tegasnya.
Sahwil juga mengatakan bahwa pihak AS “telah mengumumkan perang terhadap rakyat Palestina karena mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel”.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Al-Maliki menegaskan Presiden Mahmoud Abbas tak akan bertemu Wakil Presiden AS Mike Pence. Penolakan terhadap Pence dipicu lantaran AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota “Israel”.
Sebelumnya juga diberitakan, Gereja Koptik Mesir, Sabtu (9/12/2017) membatalkan pertemuannya dengan Pence sebagai protes atas tindakan sepihak Washington terkait Yerusalem.
Politikus senior Fatah Jibril Rajoub juga menegaskan akan menolak kehadiran Wakil Presiden Pence di Palestina.
“Kami tidak akan menerima dia (Pence) di wilayah Palestina,” tegasnya seperti dilansir Aljazeera, Senin (11/12).
Sementara itu aksi memprotes keputusan sepihak AS atas Yerusalem di Palestina masih berlanjut. Puluhan warga Palestina cedera pada Senin (11/12) saat bentrok dengan tentara penjajah Zionis “Israel”. Bentrokan terjadi saat demonstrasi menentang keputusan sepihak AS pekan lalu terkait pengakuan atas Yerusalem sebagai ibu kota “Israel”.
Sedikitnya 25 warga Palestina terluka dalam bentrokan yang meletus di Tepi Barat yang diduduki penjajah “Israel”, kata Bulan Sabit Merah Palestina (RRC) dalam sebuah pernyataan singkat seperti dilansir Kantor Berita Turki, Anadolu, Selasa (12/12).
Konfrontasi dengan intensitas yang bervariasi dilaporkan terjadi di kota-kota seperti Tepi Barat di Ramallah, Hebron (Al-Khalil) dan Sair.
RRC mengatakan bahwa pihaknya telah merawat setidaknya dua warga Palestina yang terluka akibat tembakan langsung. Lima lainnya terluka oleh tembakan peluru karet dan 15 lagi menderita asfiksia setelah menghirup gas air mata yang berlebihan.
Menurut juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina, Ashraf al-Qudra, dua warga Palestina lainnya terluka dalam konfrontasi di atau dekat perbatasan Jalur Gaza dengan wilayah jajahan “Israel”.
Demonstrasi Palestina tetap berlangsung di wilayah pendudukan selama empat hari terakhir berturut-turut untuk memprotes peralihan keputusan sepihak Washington ke Yerusalem. (S)
Sumber: Anadolu Agency, Aljazeera