India Hapus Subsidi Haji
NEW DELHI (SALAM-ONLINE): Pemerintah India pada Selasa (16/1/18) mencabut subsidi tahunan haji yang diberikan kepada ratusan ribu Muslim. Penghapusan ini lebih cepat 4 tahun dari yang ditetapkan Mahkamah Agung (MA) India pada 2022.
“Sekitar 175.000 orang akan pergi haji tahun ini setelah Arab Saudi menambah kuota India sebanyak 5.000 orang. Namun subsidi haji sekarang akan digunakan untuk pemberdayaan pendidikan anak perempuan dari komunitas minoritas,” kata Menteri Urusan Minoritas India, Mukhtar Abbas Naqvi, seperti dilansir Anadolu Agency, Selasa (16/1).
Mahkamah Agung India pada 2012 telah meminta pemerintah untuk menghapuskan subsidi haji secara bertahap pada 2022. Namun, tak menunggu 2022, pemerintah India sudah mencabut subsidi tersebut pada 2018 ini, yang berarti 4 tahun lebih cepat dari keputusan MA.
“Pemerintah menarik subsidi haji empat tahun sebelum tanggal/tahun yang ditentukan oleh Mahkamah Agung. Kami tidak memiliki masalah apapun … biarlah jelas bahwa haji tidak diuntungkan oleh subsidi,” ujar pemimpin senior Partai Kongres, Ghulam Nabi Azad kepada kantor berita ANI.
AIMPLB, sebuah badan swasta yang bekerja untuk melindungi umat Islam di India, menyebut keputusan pemerintah tersebut “diskriminatif, tak adil dan tidak demokratis”.
“Secara riil, subsidi diberikan kepada maskapai milik pemerintah, bukan kepada umat Islam. (Dengan demikian) Komunitas lain juga mendapat keuntungan dari pemerintah,” kata juru bicara AIMPLB, Maulana Khalid Saifullah Rahmani kepada Anadolu Agency.
Pemerintah nasionalis Hindu India yang berasal dari Partai sayap kanan Bharatiya Janata menuduh oposisi, Partai Kongres, yang memperkenalkan skema subsidi haji pada 1950-an, mencoba merayu pemilih Muslim melalui subsidi tersebut.
Sementara Menteri Minoritas Mukhtar Abbas Naqvi mengatakan pemerintah ingin membantu sekitar 175 juta Muslim di India tanpa menggunakan “tuntutan” politis lewat jalur “agama”.
Dia juga mengatakan uang yang dihemat dari skema tersebut akan disalurkan ke peluang-peluang ekonomi dan pendidikan bagi umat Islam, yang berjulah 14 persen dari 1,25 miliar total populasi di India.
Naqvi mengatakan 175.000 Muslim India akan menunaikan ibadah haji tahun ini, menunjukkan bahwa antusiasme untuk pergi haji tidak menyusut meski tanpa subsidi pemerintah.
Para pemimpin Muslim India juga mendorong pemerintah menghapuskan subsidi perjalanan tersebut. Mereka menyatakan bahwa dalam hal ini justru maskapai penerbangan pemerintahlah yang menerima manfaat terbesarnya.
Dan, untuk diketahui, lansir AFP, selama ini pemerintahan sayap kanan Perdana Menteri Narendra Modi memberikan bantuan bagi penduduk mayoritas Hindu terkait Kailash Mansarovar dan Kumbh Mela, ritual suci pemandian yang menarik jutaan orang selama sebulan lebih. (S)
Sumber: Anadolu Agency, AFP