Musab, Remaja Paletina Pertama yang Dibunuh Tentara Zionis di Tahun 2018, Dunia Diam Menonton!
RAMALLAH (SALAM-ONLINE): Pasukan penjajah Zionis telah menembak mati seorang remaja Palestina di pinggiran utara kota Ramallah, Tepi Barat yang diduduki, kata pejabat Palestina.
Kementerian kesehatan Palestina mengidentifikasi anak laki-laki berusia 17 tahun itu sebagai Musab Firas al-Tamimi dari desa Deir Nitham, lokasi penembakan hari Rabu (3/1/18) itu terjadi.
“Dia meninggal tak lama setelah pasukan penjajah menembakkan peluru ke lehernya,” ujar seorang juru bicara kementerian, Maria Aqraa, kepada Aljazeera.
“Dia dibawa ke rumah sakit di Ramallah dan meninggal beberapa menit kemudian,” kata Aqra seperti dilansir Aljazeera, Kamis (4/1).
Aqraa mengatakan Musab ditembak saat terjadi bentrokan antara warga Palestina dengan tentara Zionis.
Menurut situs berita Times of Israel, tentara Zionis mengatakan bahwa Musab “tampaknya memegang pistol”, namun “tidak segera dikonfirmasikan bahwa apakah dia telah dipersenjatai pada saat penembakan tersebut”.
Seorang juru bicara tentara penjajah mengatakan kepada situs berita tersebut bahwa pembunuhan terhadap Musab sedang diselidiki.
‘Dunia hanya diam menonton’
Musab adalah anggota keluarga Tamimi, yang tinggal di desa Nabi Saleh. Seorang aktivis remaja terkemuka, Ahed Tamimi, ditangkap pasukan penjajah pada 19 Desember 2017 lalu di desa ini.
Ahed Tamimi jadi pembicaraan karena videonya menampar seorang tentara Zionis, viral. Tentara Zionis itu ditampar dan ditendang remaja wanita 16 tahun itu saat berdiri di luar rumahnya, setelah pasukan penjajah tersebut menembak sepupunya yang berusia 15 tahun di hadapannya dengan sebuah peluru karet. Kini Ahed Tamimi ditahan penjajah Zionis.
Keluarga Tamimi telah dianiaya bertahun-tahun oleh tentara penjajah yang telah menahan dan membunuh beberapa dari mereka selama demonstrasi di Yerusalem berlangsung.
Ayah Musab, Firas, mengatakan bahwa tentara Zionis telah memprovokasi penduduk kedua desa tersebut selama berbulan-bulan sampai sekarang.
Dia menceritakankan, tentara Zionis menggerebek Deir Nitham sekitar pukul 08:00 waktu setempat (06:00 GMT) pada Rabu setelah anak laki-laki dari desa tersebut keluar untuk memberikan perlawanan.
“Tentara pendudukan telah menyerang desa Deir Nitham dan Nabi Saleh siang dan malam. Mereka masuk, membuat amarah penduduk, menyerang rumah kami pada malam hari dan melemparkan bom-bom di jalan. Ini adalah kenyataan yang kami alami setiap hari,” ungkap Firas.
“Kita tidak bisa diam dan terus menonton. Tidak ada yang mendengarkan kami, tidak ada yang merasakan sakit yang kami alami. Dunia hanya diam menonton,” sesalnya.
Sejak 6 Desember 2017 lalu, ketika Presiden AS Donald Trump menyatakan Yerusalem sebagai ibu kota Zionis “Israel”, 16 warga Palestina telah dibunuh oleh tentara penjajah dalam demonstrasi menentang keputusan Washington tersebut.
Pembunuhan terhadap Musab, yang tidak terkait dengan demonstrasi menentang Trump, membuat dia menjadi remaja Palestina pertama yang ditembak mati oleh pasukan penjajah Zionus pada tahun 2018 ini. (S)
Sumber: Aljazeera