Wamenlu RI: Tetap Dukung Palestina, Ancaman Trump tak Berdampak pada Kita
JAKARTA (SALAM-ONLINE): Indonesia tetap dengan prinsipnya untuk terus mendukung kemerdekaan Palestina dan tidak takut dengan ancaman Trump.
Pemerintah Indonesia, demikian ditegaskan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Abdurrahman Mohammad Fachir, tidak merasa ada dampak apapun dari apa yang diancamkan Trump.
“Kita selama ini merasa itu tidak berdampak kepada kita,” kata Fachir kepada Salam-Online dan Hidayatullah usai acara Pengajian Bulanan PP Muhammadiyah yang bertema “Masalah Yerusalem dan Masa Depan Palestina” di Gedung Pusat dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/1) malam.
Menurut Fachir, seharusnya Amerika introspeksi diri terkait dengan keputusannya atas Yerusalem, sementara banyak negara yang menolak, begitu pun dengan Kedutaan Besarnya di berbagai negara didemo oleh masyarakat dunia.
“Mestinya itu dijadikan catatan oleh pemerintah Amerika,” ujar Fachir.
Dia menegaskan bahwa pemerintah Indonesia tetap menyuarakan dukungan rakyat Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina yang juga menjadi amanah konstitusi.
“Kita langsung datang ke Eropa. Jadi kita tidak hanya mendorong dukungan Organisasi Kerja Sama Islam saja,” ungkapnya.
Seperti diketahui, Pasca Amerika Serikat (AS) mengklaim Al-Quds (Yerusalem) sebagai Ibu kota Zionis “Israel”, penolakan dan kecaman datang dari berbagai belahan dunia. Tak terkecuali negara-negara yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dalam sidang Majelis Umum PBB (MU PBB), setidaknya 128 negara menolak keputusan Presiden Trump tersebut, 35 negara lainnya memutuskan abstain, sementara 7 negara yakni Guatemala, Honduras, Togo, Mikronesia, Nauru, Palau, dan Kepulauan Marshall, memutuskan berada di pihak penjajah Zionis dan Amerika.
Pasca sidang MU PBB yang menghasilkan resolusi penolakan atas Yerusalem sebagai Ibu kota Zionis “Israel itu”, AS pun naik pitam. Ancaman demi ancaman diucapkan Presiden Trump. Salah satunya dia mengancam akan menarik bantuan dana untuk PBB dan negara-negara yang tidak mendukungnya. (MNM/Salam-Online)