Gubernur DKI Letakkan Batu Pertama Pembangunan Masjid dan Gedung Dakwah Hidayatullah
JAKARTA (SALAM-ONLINE): Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Baitul Karim dan Gedung Dakwah Hidayatullah di Jl Cipinang Cempedak I No 14, Polonia, Jakarta Timur, Sabtu (3/2/18).
Peletakan batu pertama itu menandai secara resmi dimulainya pembangunan gedung baru menggantikan gedung lama. Peletakan batu pertama juga dilakukan antara lain oleh Pimpinan Umum Hidayatullah Ustadz Abdurrahman Muhammad.
Acara ini turut dihadiri oleh Ketua Umum DPP Hidayatullah Dr Nashirul Haq, Lc beserta segenap pengurus DPP Hidayatullah, serta para donatur, simpatisan, mitra kerja, berbagai elemen ormas, organisasi otonom dan ratusan jamaah serta santri Hidayatullah.
Gubernur Anies dalam sambutannya sebelum peletakan batu pertama, menyampaikan apresiasinya terhadap ormas yang didirikan oleh (Almarhum) Ustadz Abdullah Said tersebut di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Selama ini, kata Anies, hampir semua gerakan dakwah dimulai dari Jawa. Sesuatu yang berbeda telah dilakukan oleh Hidayatullah, yaitu dari luar Jawa.
“Hidayatullah salah satu contoh pergerakan dakwah yang dimulai dari pinggiran,” ujarnya di atas podium.
Anies pun berharap, keberadaan Hidayatullah di Jakarta terkhusus dengan dibangunnya masjid dan gedung dakwah tersebut, ormas ini semakin berkembang dalam dakwahnya.
“Kita doakan bahwa kegiatan dakwah Hidayatullah makin berkembang dan pembangunan masjid dan gedung dakwah ini berjalan lancar,” harapnya yang diamini hadirin.
Lebih jauh, Gubernur yang dikenal dekat dengan berbagai kalangan Muslim dan ormas Islam ini menaruh harapannya, agar Hidayatullah bisa membuat terobosan dalam dunia pendidikan yang sesuai era sekarang.
Anies menyebutnya dengan istilah “konsep pendidikan abad 21”. Ia mengatakan, Hidayatullah bisa menjadi penerobos dalam konsep pendidikan abad 21 tersebut.
Selama ini, pendidikan dan dakwah memang menjadi arus utama gerakan Hidayatullah. Hal ini ditegaskan kembali oleh Ketua Umum DPP Hidayatullah Nashirul Haq. “Mainstream Hidayatullah pendidikan dan dakwah,” ujar Nashirul dalam sambutannya.
Ia mengatakan, Hidayatullah selama ini diidentikkan dengan gerakan dakwahnya di berbagai pedalaman Indonesia. Termasuk pembinaan mualaf.Namun demikian, Hidayatullah juga telah lama melebarkan sayap dakwahnya ke ibu kota Republik Indonesia, Jakarta. Saat ini berbagai program dakwah telah digencarkan, seperti mendirikan berbagai Rumah Qur’an lewat program Gerakan Dakwah Komunitas Taqarrub atau disebut Garda Kota.
Ia mengungkapkan, Hidayatullah didirikan pada 1972, dan hingga kini telah hadir di 343 kabupaten/kota, 34 provinsi, serta sekian ratus kecamatan se-Indonesia.
Ormas ini pun hadir di Jakarta sudah cukup lama, sekitar 30 tahun lalu. Saat itu, Ustadz Abdul Mannan ditugaskan langsung dari Balikpapan untuk merintis cabang Hidayatullah di Jakarta.
“Tahun 1988 saya ditugaskan Ustadz Abdullah Sa’id (pendiri Hidayatullah),” ungkap Abdul Mannan dalam sambutannya.
Nashirul berharap, dengan berdirinya nanti masjid dan gedung dakwah tersebut, akan semakin memperluas jaringan dakwah dan meningkatkan manajemen pelayanan umat oleh ormas Hidayatullah ini.
Selain sebagai tempat ibadah shalat dan sebagainya, juga untuk pesantren mahasiswa, wadah silaturahim, dan berbagai kegiatan serta program lainnya, sarana yang sedang dibangun ini akan menjadi pusat kendali organisasi. Selama ini komplek Cipinang Cempedak I nomor 14 tersebut juga seringkali dipergunakan sebagai lokasi pertemuan sejumlah tokoh nasional.
“(Tempat) ini akan menjadi investasi yang kekal abadi di akhirat,” imbuhnyaTak lupa, Nashirul menyampaikan doanya agar Anies diberikan kekuatan dan kesehatan dalam memimpin Jakarta, minimal pada periode lima tahun ini.
Di sela-sela acara tersebut, digelar pula layanan hapus tato gratis hasil kerja sama Majelis Taklim Telkomsel (MTT) dengan Islamic Medical Services di komplek DPP Hidayatullah tersebut.
“Ada 50 orang yang kita layani,” ujar Direktur IMS Imron Faizin. []
Foto: Dok Hidayatullah