Hamas Pastikan Rakyat Palestina Tolak ‘Proposal Perdamaian’ dari AS
GAZA (SALAM-ONLINE): Seorang pemimpin senior Hamas, Moussa Abu Marzouk, berjanji untuk menolak proposal yang berisi rencana usulan perdamaian yang tidak sesuai dengan tuntutan rakyat Palestina.
“Setiap proyek yang ditolak oleh rakyat Palestina tidak akan lulus (berhasil),” kata Abu Marzouk di akun Twitternya, Sabtu (17/2/2018), kutip Anadolu Agency.
Dia mengomentari laporan media tentang “Deal of the Century” usulan Amerika Serikat (AS) yang seolah-olah bertujuan menyelesaikan konflik (baca: penjajahan) antara “Israel” dengan Palestina yang berlangsung sampai sekarang.
Abu Marzouk memastikan bahwa rakyat Palestina tidak pernah bersatu dalam proyek apapun kecuali “perlawanan”.
Istilah “Deal of the Century” mengacu pada rencana AS yang seolah-oleh ingin menyelesaikan perselisihan abadi antara Palestina-“Israel” secara permanen.
Januari 2018 lalu, kantor berita Anadolu Agency mengungkapkan rincian rencana tersebut. Rincian rencana itu menyerukan untuk mencaplok seluruh kota Al-Quds (Yerusalem) dan blok-blok permukiman besar, sebagai ganti untuk mendirikan sebuah negara Palestina yang didemiliterisasi.
Proposal tersebut juga menyebut kota Abu Dis yang berbatasan dengan Yerusalem, menjadi ibu kota Palestina di masa depan, bukan Yerusalem Timur seperti diinginkan Palestina yang saat ini diduduki oleh penjajah Zionis sejak 1967. Oleh rakyat Palestina diharapkan Al-Quds/Yerusalem Timur pada akhirnya berfungsi sebagai ibu kota negara mereka.
Tak ketinggalan, seruan pengakuan terhadap “Israel” sebagai “negara Yahudi” yang maunya mereka nantinya dapat mengendalikan wiayah perairan dan udara sekaligus menjadi “solusi yang adil” atas isu pengungsi Palestina. Ini menjadi salah satu isi proposal yang tentu saja hanya akan menguntungkan pihak penjajah tersebut.
Apalagi, Proposal cacat itu juga diluncurkan di tengah kecaman dunia atas keputusan Trump pada 6 Desember 2017 lalu yang secara sepihak mengakui Al-Quds (Yerusalem) sebagai ibu kota wilayah jajahan Zionis “Israel”. (MNM/Salam-Online)
Sumber: Anadolu Agency