Kutuk Serangan Brutal Rezim Asad dengan Pernyataan Kosong, PBB Sudah Kehabisan Kata-kata
JENEWA (SALAM-ONLINE): Lembaga PBB untuk anak-anak (UNICEF) pada Selasa (20/2/108) mengatakan bahwa badan itu sudah kehabisan kata-kata untuk menggambarkan serangan brutal yang dilancarkan rezim Suriah di Ghouta Timur. Terakhir, 167 warga sipil terbunuh.
“Tidak ada kata-kata yang adil terhadap anak-anak yang terbunuh, termasuk ibu dan ayah mereka serta orang-orang yang mereka cintai,” kata Direktur Regional UNICEF untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Geert Cappelaere, seperti dilansir kantor berita Anadolu, Selasa (20/2).
Pernyataan yang diterbitkan dalam bahasa Inggris dan Arab itu, diikuti oleh halaman yang memprotes pembunuhan warga sipil tak bersalah tanpa pandang bulu tersebut.
Sedikitnya 167 warga sipil telah terbunuh pada dua hari terakhir dalam serangan intensif rezim Suriah di pinggiran Damaskus, Ghouta Timur, sumber dari Pertahanan Sipil Suriah melaporkan, Selasa.
Sumber Pertahanan Sipil, yang juga dikenal sebagai Helm Putih (White Helmets), mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa dalam serangan rezim dua hari terakhir terhadap wilayah sipil di Ghouta Timur, 88 orang meregang nyawa pada Senin (19/2) dan 79 lainnya pada Selasa.
Korban terbunuh diperkirakan akan meningkat dengan serangan yang masih berlanjut di beberapa daerah.
Ghouta Timur berada dalam jaringan zona de-eskalasi, didukung oleh Turki, Rusia dan Iran, merupakan area yang seharusnya tak boleh melakukan agresi (serangan) berdasarkan kesepakatan Astanya. Namun rezim Asad dan Rusia serta milisi dukungan Iran selalu melanggarnya. (S)
Sumber: Anadolu Agency