Saudi Tolak Politisasi dan Internasionalisasi Dua Kota Suci
SALAM-ONLINE: Duta Besar Arab Saudi untuk Liga Arab, Ahmed Qattan, menegaskan kembali bahwa negaranya menolak upaya untuk “politisasi dan internasionalisasi” haji yang merupakan rukun Islam, Middle East Monitor melansir, Rabu (14/2/2018).
“Upaya untuk mempromosikan internasionalisasi Tempat Suci Makkah dan Madinah adalah konspirasi yang berbahaya,” ungkap Qattan di akun Twitternya, Selasa (13/2).
Menurut Qattan, upaya tersebut dilakukan oleh beberapa negara hanya karena mengikuti apa yang selalu dipromosikan oleh negara rival Saudi, Iran. Iran, menurutnya, berusaha mempromosikan Proposal yang disebut “berbahaya dan menyedihkan”.
“Saya katakan kepada semua orang yang mencoba mengangkat masalah ini dari waktu ke waktu: kembali ke akal sehat Anda,” ujar Qattan.
Dia juga memperingatkan bahwa politisasi dan internasionalisasi situs suci merupakan “garis merah” dan upaya “bermain dengan api”.
“Semua upaya untuk melakukannya adalah bunuh diri politik,” ujarnya. Dia menjelaskan bahwa seluruh dunia mengakui upaya besar Kerajaan untuk melayani umat Islam dalam ziarahnya ke kedua Kota Suci tersebut.
Pihak berwenang Saudi mengadakan pertemuan pendahuluan pada Januari 2018 untuk meninjau kembali rencana persiapan musim haji tahun ini.
Dalam beberapa tahun terakhir, Iran mengangkat isu “penyelesaian masalah administrasi” haji yang ditolak Arab Saudi.
Isu Internasionalisasi Kota Suci umat Islam di Makkah dan Madinah yang saat ini secara politik dikuasai Kerajaan Arab Saudi kembali mencuat di tengah publik. Sebelumnya pada 2015 saat musibah jatuhnya crane di Masjid Al-Haram, isu ini makin ramai diperbincangkan. (MNM/Salam-Online)
Sumber: Middle East Monitor