Silaturahim dengan Ulama Timteng, MIUMI Semangati Aktivis Palestina Bebaskan Al-Quds dari Zionis
JAKARTA (SALAM-ONLINE): Beberapa Ulama Dunia asal Timur Tengah, yaitu dari Palestina, Yordania dan Lebanon dalam beberapa hari nanti akan melakukan Road Show dan Silaturahim dengan para Ulama, Aktivis dan Rakyat Indonesia pejuang kemerdekaan Palestina.
Pada Rabu (21/3/2018) silaturahim dengan para ulama internasional tersebut digelar oleh Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) di Cikini, Jakarta Pusat. Sekjen MIUMI Ustadz Bachtiar Nasir (UBN) mengatakan tujuan silaturahim ini adalah untuk kembali menyemangati para Ulama, Aktivis dan Rakyat Indonesia yang mendukung kemerdekaan Palestina, membebaskan Al-Quds (Baitul Maqdis) dari penjajah Zionis.
“Kami berharap untuk menyemangatkan diri kami, lembaga kami khususnya para ulama, sekaligus menyemangatkan umat Islam Indonesia,” kata Ustadz Bachtiar.
UBN, sebutan akrab Pembina AQL Islamic Center ini, juga mengingatkan bahwa kemerdekaan Palestina adalah Pekerjaan Rumah (PR) Bangsa Indonesia yang sampai saat ini masih belum terlaksana. PR itu adalah amanah UUD 1945 dan Konferensi Asia Afrika 1955.
“Melanjutkan upaya Konferensi Asia Afrika sejak 1955 yang hari ini belum selesai, dan masih punya PR perjuangan membebaskan Palestina,” ungkap UBN.
Sementara itu, Ketua Ikatan Ulama Palestina Diaspora, Syaikh Nawwaf Takruri mengungkapan rasa terimakasihnya terhadap bangsa Indonesia yang tak henti-hentinya menyuarakan kemerdekaan Palestina.
Dia mengatakan, di saat rakyat Palestina hampir patah semangat, sementara di Indonesia, Kuala Lumpur, Istanbul dan belahan dunia lainnya melakukan demonstrasi pembebasan Palestina. Hal itu, ujarnya, membuat spirit rakyat Palestina kembali bergelora.
“Ini membuat kami terus bangkit. Kami akan terus berjuang dan kami berharap kalian membersamai kami,” kata Syaikh Nawwaf.
Selain itu, dia juga menyatakan bahwa Indonesia adalah bangsa yang jauh secara jarak dengan Palestina. Namun Indonesia sangat dekat dalam hati, pembelaan serta perjuangannya.
“Hal ini yang membuat kami semakin optimis bahwa indonesia bisa dijadikan harapan untuk kami bisa keluar dari penjajahan dan penindasan. Baarakallaahfiikum,” ungkap Syaikh Nawwaf. (MNM/Salam-Online)