AS Dapatkan Sampel Darah yang Memverifikasi Korban Serangan Kimia
WASHINGTON (SALAM-ONLINE): AS telah memperoleh sampel darah dan urine yang memverifikasi korban serangan kimia (gas beracun) di Suriah. Hasil tes urine mereka yang terpapar serangan zat kimia di Douma, Ghouta Timur, Suriah, dinyatakan positif mengandung gas klorin, menurut laporan yang diterbitkan Kamis (12/4/2018).
Dua pejabat yang tak disebutkan namanya “yakin”, meski tidak serratus persen bahwa sampel darah dan urine itu mengandung zat klorin, NBC News melaporkan, sebagaimana dilansir kantor berita Anadolu, Kamis (12/4).
Para pejabat AS mengatakan kepada outlet berita Amerika bahwa rezim Asad diketahui telah menggunakan campuran klorin dan sarin dalam serangan sebelumnya. Mereka juga mengatakan AS bersama dengan negara-negara lain telah mengumpulkan bukti intelijen, termasuk gambar, yang mengindikasikan rezim Asad melancarkan serangan mematikan Sabtu (7/4) pekan lalu.
The White Helmets, sebuah badan pertahanan sipil Suriah, menyatakan kesaksian bahwa rezim Asad telah melancarkan serangan kimia Sabtu (7/4) malam di Kota Douma, Ghouta Timur, yang membunuh setidaknya 85 warga sipil dan melukai ratusan lainnya.
AS saat ini menilai delapan target untuk merespons serangan kimia tersebut, saluran berita CNBC melaporkan secara terpisah. Delapan sasaran serangan itu termasuk “dua lapangan udara Suriah, pusat penelitian dan fasilitas senjata kimia”.
Menteri Pertahanan AS James Mattis mengatakan, Kamis, Presiden Donald Trump belum memutuskan apakah ia akan melanjutkan aksi militer di Suriah.
“Kami belum membuat keputusan untuk melancarkan serangan militer ke Suriah,” kata Mattis kepada anggota parlemen di komisi House Armed Services. “Presiden belum membuat keputusan itu.”
Ditanya apa yang paling mengkhawatirkan dia tentang kemungkinan aksi militer yang mungkin dilakukan AS, Mattis mengatakan, “Pada tingkat strategis, bagaimana kita menjaga hal ini meningkat di luar kendali.”
Sebelumnya pada Kamis, Trump muncul dalam cuitannya yang memperingatkan Rusia untuk bersiap-siap menerima rudal yang, katanya “Akan datang”.
“Jangan pernah bilang kapan serangan ke Suriah akan terjadi. Bisa jadi segera atau tidak secepat itu!” Trump mengingatkan Rusia, Kamis, di Twitternya.
Kemudian, dia mengatakan kepada wartawan bahwa keputusan akan “dibuat segera”. (S)
Sumber: Anadolu Agency