Dua Sekutu Setia Rezim Asad Bicarakan Serangan AS ke Suriah
MOSKOW (SALAM-ONLINE): Dua sekutu setia rezim Basyar Asad, Pemimpin Rusia Vladimir Putin dan Presiden Iran Hasan Rouhani membahas serangan udara yang dipimpin Amerika Serikat di Suriah melalui sambungan telepon pada Ahad (15/4/2018).
Menurut pernyataan yang dikeluarkan otoritas Rusia, kedua pemimpin tersebut sepakat bahwa serangan udara AS telah merusak prospek penyelesaian politik di Suriah.
Dilansir Anadolu Agency, Ahad (15/4), Putin menekankan bahwa tindakan AS dan sekutunya adalah sebuah pelanggaran terhadap piagama PBB. Hal Itu, menurutnya, akan berlanjut dan mengarah pada kekacauan hubungan internasional.
“Putin menekankan bahwa jika tindakan yang dilakukan dengan melanggar Piagam PBB itu akan berlanjut, ini pasti akan mengarah pada kekacauan dalam hubungan internasional,” ungkap pernyataan tersebut.
Selain itu, Putin dan Rouhani juga membahas berbagai situasi yang saat ini berlangsung di timur tengah, termasuk di Yaman.
Pada Sabtu kemarin, AS, Inggris dan Prancis melancarkan serangan udara yang menyasar fasilitas senjata kimia milik rezim Asad di Suriah.
Serangan dilakukan sebagai respons atas dugaan serangan senjata kimia di bekas markas oposisi, Douma, Ghouta Timur, Sabtu (7/4) malam lalu.
Seorang pejabat AS mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa serangan itu ditujukan pada beberapa sasaran dan melibatkan rudal jelajah Tomahawk.
Perdana Menteri Inggris Theresa May menegaskan keterlibatan negaranya dalam serangan tersebut. “Kami lebih suka mengambil alternatif lain. Tetapi pada kesempatan ini tidak ada (alternatif lain) itu,” ujar May.
Dia mengatakan serangan itu bukan tentang “perubahan rezim” atau “campur tangan dalam perang sipil”, tetapi untuk “mencegah penggunaan senjata kimia” oleh rezim Suriah. (MNM/Salam-Online)
Sumber: Anadolu Agency