Dubes Rusia untuk AS Sebut Serangan ke Suriah Penghinaan terhadap Presidennya
SALAM-ONLINE: Duta besar Rusia untuk AS memperingatkan bahwa akan ada konsekuensi bagi serangan militer pimpinan AS. Menurutnya, serangan yang dia sebut sebagai penghinaan terhadap Presiden Rusia itu tidak dapat diterima.
“Skenario yang dirancang sebelumnya sedang dilaksanakan,” kata Duta Besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov, di akun Twitternya.
“Sekali lagi, kami sedang diancam. Kami memperingatkan bahwa tindakan seperti itu tidak akan dibiarkan tanpa konsekuensi,” tulisnya seperti dikutip Aljazeera, Sabtu (14/4).
“Menghina Presiden Rusia (Vladimir Putin) tidak dapat diterima,” cuitnya.
“AS—pemilik gudang senjata kimia terbesar—tidak memiliki hak moral untuk menyalahkan negara lain,” dia menambahkan.
Sementara pemimpin oposisi Suriah, Nasra al-Hariri, mendesak diakhirinya apa yang dia gambarkan sebagai semua serangan terhadap warga sipil oleh rezim Suriah dan sekutu-sekutunya, apakah menggunakan senjata kimia atau senjata konvensional.
“Mungkin rezim tidak akan menggunakan senjata kimia lagi, tetapi mereka tak akan ragu untuk menggunakan senjata yang diizinkan oleh masyarakat internasional, seperti bom barel dan bom curah,” kata Hariri, kepala blok oposisi Suriah utama, dalam sebuah tweetnya, Sabtu (14/4/2018).
Dari Damaskus, kantor berita rezim Suriah, SANA, mengecam serangan yang dipimpin AS sebagai pelanggaran hukum internasional. Serangan itu, klaim SANA, menyasar depot-depot tentara di daerah Homs.
“Agresi tripartit adalah pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional,” SANA melaporkan, Sabtu (14/4). (S)
Sumber: Aljazeera