Hamas Desak Liga Arab Tuntut Penjajah Zionis ke Pengadilan Kriminal Internasional
SALAM-ONLINE: Hamas mendesak Liga Arab untuk menuntut penjajah Zionis “Israel” ke pengadilan kriminal internasional karena membunuh orang-orang Palestina tak bersenjata di dekat perbatasan Jalur Gaza.
Permintaan itu dilakukan dalam percakapan telepon antara pemimpin politik Hamas Ismail Haniya dan Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Abul-Gheit, Senin (2/4/2018), lansir Aljazeera.
Liga Arab akan mengadakan pertemuan darurat hari ini, Selasa (3/4) terkait serangan brutal militer Zionis terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, kata pejabat Liga, Senin.
Liga Arab
Duta besar Palestina untuk Liga Arab dan Mesir, Diab al-Louh mengatakan negaranya mengajukan memorandum ke Liga Arab untuk menggelar pertemuan di tingkat perwakilan permanen karena serangan mematikan “Israel” terhadap demonstran yang melakukan aksi damai dalam demonstrasi Hari Tanah pada Jumat (30/3) lalu.
Asisten Sekretaris Jenderal Liga Arab untuk Palestina dan Wilayah Arab yang Diduduki, Saeed Abu Ali, mengatakan Arab Saudi akan memimpin pertemuan tersebut.
Liga Arab juga menuntut komunitas internasional memenuhi tanggung jawabnya untuk menghentikan pelanggaran “Israel” dan membentuk komisi penyelidikan atas serangan biadab yang membunuh setidaknya 17 warga Palestina dan melukai hampir 1.500 orang itu.
Abul-Gheit mengecam “kejahatan ‘Israel’ terhadap peserta aksi damai tersebut”.
Investigasi khusus
Haniya menggarisbawahi perlunya “ke Majelis Umum PBB untuk membahas kejahatan (“Israel”) dan membentuk komisi penyelidikan khusus”.
Dewan Keamanan PBB mengadakan sesi pertemuan pada Sabtu atas permintaan Kuwait untuk membahas situasi di perbatasan Gaza. Tetapi Dewan gagal mengutuk pembunuhan “Israel” terhadap para demonstran Palestina karena beberapa kali ditentang AS.
Puluhan ribu demonstran menggelar aksi protes damai pada Jumat (30/3) di perbatasan timur, 45 km di Jalur Gaza dengan wilayah jajahan “Israel”.
Aksi damai tersebut untuk menuntut hak lahan/tanah/rumah mereka yang telah dirampas oleh penjajah tersebut. Warga Palestina di pengungsian ingin kembali ke rumah leluhur mereka di Palestina yang bersejarah. (S)
Sumber: Aljazeera