Hamas: Penjajah Zionis Bertanggung Jawab atas Meningkatnya Ketegangan di Gaza
GAZA (SALAM-ONLINE): Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada Sabtu (28/4/2018) menyatakan penjajah Zionis “Israel” bertanggung jawab atas meningkatnya ketegangan di perbatasan Jalur Gaza.
Pesawat-pesawat tempur “Israel” seperti dilansir kantor berita Anadolu, Sabtu (28/4) menyerang target militer penjajah itu pada Jumat (27/4) malam. Target penjajah itu adalah sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam dan dua kapal milik polisi maritim.
Militer “Israel” mengatakan serangan militer penjajah itu sebagai tanggapan atas “upaya penyusupan”.
“Pengeboman yang dilakukan ‘Israel’ mencerminkan kebingungan mereka atas kegagalan dalam menghadapi kelompok demonstran (anti-pendudukan) yang melakukan demonstrasi,” kata juru bicara Hamas Fawzi Barhoum.
Ketegangan kian meningkat di sepanjang perbatasan Jalur Gaza di tengah unjuk rasa warga Palestina yang menuntut kembalinya para pengungsi ke rumah-rumah mereka yang dirampas oleh penjajah “Israel”. Hasil rampasan terhadap wilayah Palestina itu jadi pintu masuk berdirinya “negara ilegal Israel”pada 15 Mei 1948 dan diusirnya warga Palestina dari lahan/tanah milik mereka.
Terusirnya warga Palestina dan berdirinya “negara Israel” secara tidak sah alias ilegal oleh warga Palestina disebut sebagai ‘Nakba’ (Hari Bencana).
Hingga saat ini setidaknya sudah 46 orang warga Palestina yang gugur dan ratusan lainnya terluka oleh tembakan “Israel” sejak aksi unjuk rasa dimulai pada Jumat, 30 Maret 2018 lalu.
“Orang-orang kami akan lanjut bergerak maju sampai tujuan mereka tercapai,” kata Barhoum. “Eskalasi musuh tidak akan melakukan apa pun selain membuat mereka (demonstran) lebih kuat.”
Unjuk rasa itu merupakan bagian dari protes enam minggu yang akan mencapai puncaknya pada 15 Mei mendatang. Hari itu menandai peringatan ke-70 pembentukan “negara Israel” secara tidak sah. Warga Palestina sendiri menyebut tanggal 15 Mei itu sebagai “Nakba” atau “Malapetaka”. (S)
Sumber: Anadolu Agency