PBB Minta Penyelidikan Terkait Serangan Militer Zionis terhadap Demonstran Gaza
SALAM-ONLINE: Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta sebuah “penyelidikan independen dan transparan” dan menegaskan kembali “kesiapan” badan dunia yang dipimpinnya untuk merevitalisasi upaya perdamaian di Palestina.
Federica Mogherini, kepala diplomatik Uni Eropa, juga menyerukan sebuah penyelidikan independen terhadap penggunaan amunisi secara langsung oleh militer Zionis.
“Uni Eropa berduka atas hilangnya nyawa. Pikiran kami bersama keluarga para korban,” kata Mogherini, Sabtu (31/3).
“Penggunaan amunisi khususnya, harus menjadi bagian dari investigasi independen dan transparan,” tambahnya.
“Kebebasan berekspresi dan kebebasan berkumpul adalah hak-hak fundamental yang harus dihormati.”
Duta besar Kuwait untuk PBB, Mansour al-Otaibi, mengeluarkan pernyataan yang mengkritik Dewan Keamanan PBB karena gagal mengambil tindakan terhadap penjajah “Israel”.
“Orang-orang di Palestina yang dijajah kecewa karena Dewan Keamanan melakukan pertemuan darurat, tetapi tidak mengambil tindakan untuk menghentikan pembantaian dan menahan mereka yang bertanggung jawab,” sesal al-Otaibi
Seperti diketahui, protes massal yang disebut Great March of Return, diselenggarakan oleh kelompok masyarakat sipil Palestina dan didukung oleh semua faksi politik Palestina untuk menyerukan dikembalikannya hak pengungsi Palestina yang dirampas lahannya oleh penjajah Zionis.
Orang-orang Palestina di Gaza berkumpul di lima lokasi berbeda di sepanjang perbatasan dengan Israel, yang pada awalnya diposisikan sekitar 700 meter dari pagar yang dijaga ketat oleh pasukan penjajah.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 1.500 orang terluka setelah pasukan penjajah menembakkan peluru tajam ke arah, gas air mata dan peluru baja berlapis karet ke arah demonstran.
Pada Sabtu (31/3/2018), sebagaimana dilaporkan Aljazeera ada 49 orang lagi yang terluka. Sementara korban jiwa bertambah lagi menjadi 17 orang. (MNM/Salam-Online)
Sumber: Aljazeera