Puisinya Dinilai Bermuatan SARA, Sukmawati Soekarnoputri Akan Dilaporkan ke Bareskrim Polri
JAKARTA (SALAM-ONLINE): Sehubungan dengan beredarnya video pembacaan puisi yang berjudul “Ibu Indonesia” oleh Sukmawati Soekarnoputri dalam ajang Indonesia Fashion Week 2018 di JCC Jakarta, Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) akan melaporkan putri Proklamator dan Presiden Pertama RI itu secara resmi ke Bareskrim Mabes Polri.
Puisi yang beredar di media sosial tersebut, menurut Ketua Umum FUIB, Rahmat Himran, sangat menyinggung Umat Islam. “Terdapat beberapa kalimat yang mengandung unsur SARA,” kata Rahmat Himran, Selasa (3/4/2018).
Di antara kalimat yang dinilai bermasalah itu adalah: ‘Sari Konde sangat indah, lebih cantik dari cadar dirimu, dan suara kidung ibu Indonesia lebih merdu dari alunan Adzan’.
Oleh karenanya, FUIB akan melaporkan Sukmawati Soekarnoputri secara resmi ke Bareskrim Mabes Polri, Gambir, Jakarta Pusat, pada Kamis, 5 April 2018, pukul 13.00 WIB.
Lebih lengkapnya teks puisi dari Sukmawati Soekarnoputri yang dinilai mengandung SARA itu adalah:
Ibu Indonesia
Aku tak tahu Syariat Islam
Yang kutahu Sari Konde ibu Indonesia sangatlah indah
Lebih cantik dari cadar dirimu
Gerai tekukan rambutnya suci
Sesuci kain pembungkus ujudmu
Rasa ciptanya sangatlah beraneka
Menyatu dengan kodrat alam sekitar
Jari jemarinya berbau getah hutan
Peluh tersentuh angin laut
Lihatlah ibu Indonesia
Saat penglihatanmu semakin asing
Supaya kau dapat mengingat
Kecantikan asli dari bangsamu
Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif
Selamat datang di duniaku, bumi Ibu Indonesia
Aku tak tahu Syariat Islam
Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok
Lebih merdu dari alunan adzanmu
Gemulai gerak tarinya adalah ibadah
Semurni irama puja kepada Ilahi
Napas doanya berpadu cipta
Helai demi helai benang tertenun
Lelehan demi lelehan damar mengalun
Canting menggores ayat ayat alam surgawi
Pandanglah Ibu Indonesia
Saat pandanganmu semakin pudar
Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu
Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada Ibu Indonesia dan kaumnya.
(*)