Penjajah Zionis Bebaskan Penumpang Kapal Gaza yang Mau Tembus Blokade
GAZA CITY (SALAM-ONLINE): Pasukan angkatan laut penjajah Zionis “Israel” telah membebaskan penumpang kapal Palestina, Rabu (30/5/2018) yang mereka cegat saat berangkat dari Pelabuhan Gaza, Selasa (29/5) pagi. Kapal Palestina itu membawa para pasien dan korban yang terluka.
Berupaya menerobos blokade “Israel” di perairan Jalur Gaza yang selama satu dasa warsa lebih diberlakukan penjajah tersebut, kapal Palestina berencana berlayar menuju Turki dengan tujuan membawa para pasien dan korban terluka untuk menjalani perawatan medis di negara Presiden Erdogan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, Adham Abu Silmiyya, juru bicara Komite Nasional Gaza untuk Menerobos Blokade, menegaskan bahwa semua penumpang di kapal, kecuali sang kapten, dibebaskan.
Para penumpang kembali ke Gaza melalui perbatasan Erez di antara Jalur Gaza yang diblokade—yang diperintah oleh Hamas sejak 2007.
Abu Silmiyya seperti dikutip Anadolu Agency , Rabu (30/5), mengatakan, sebelumnya empat kapal angkatan laut penjajah “Israel” telah mengepung kapal Palestina sekitar delapan mil laut dari pantai Gaza.
Dia meminta penjajah itu “sepenuhnya bertanggung jawab” untuk keselamatan semua orang di dalam kapal. Abu Silmiyya juga mendesak komunitas internasional untuk memperluas perlindungan terhadap orang-orang Palestina yang terkepung.
Militer penjajah “Israel” mengonfirmasi bahwa mereka mencegat kapal Palestina yang akan menuju Turki dan sekarang dilaporkan ditarik ke pelabuhan Ashdod, wilayah Palestina jajahan Zionis.
Dilaporkan, tidak ada yang cedera selama pencegatan kapal itu, kata tentara penjajah.
Kapal itu berangkat dari Gaza pada Selasa (29/5), membawa 20 penumpang, termasuk mahasiswa, aktivis dan pasien/korban terluka yang akan menjalani perawatan medis di Turki.
Kapal utama itu dikawal oleh lusinan kapal yang lebih kecil untuk menunjukkan perlawanan terhadap blokade “Israel”. Blokade sejak diberlakukan pada 2007 itu oleh penjajah Zionis, menurut PBB, membawa Gaza ke ambang bencana kemanusiaan.
Menurut penyelenggara, upaya kapal Palestina pada Selasa kemarin adalah untuk menerobos blokade yang berdekatan dengan peringatan kedelapan dari insiden kapal Mavi Marmara Turki pada 31 Mei 2010 yang membawa bantuan untuk warga Gaza. Saat itu sembilan aktivis kemanusiaan Turki di kapal Mavi Marmara dibunuh oleh pasukan “Israel” di perairan internasional. Sementara satu aktivis Turki lainnya yang juga terluka tembak oleh penjajah “Israel” akhirnya menghembuskan napas terakhirnya. (S)
Sumber: Anadolu Agency