Presiden Palestina Bantah Tuduhan sebagai ‘Anti-Semit’
RAMALLAH (SALAM-ONLINE): Kelompok Fatah Palestina pada Kamis (3/5/2018) membantah tuduhan penjajah Zionis bahwa pernyataan Presiden Palestina Mahmoud Abbas (pemimpin Fatah) adalah ‘anti-Semit’ (sikap anti agama/ras Yahudi).
Dilansir Anadolu Agency, Kamis (3/5), Fatah menolak tuduhan tersebut dengan mengatakan bahwa ‘anti-Semitisme’ tidak sejalan dengan etika dan budaya mereka.
“Pemimpin Fatah (Abbas) telah berjuang selama beberapa dekade untuk mencapai kemerdekaan nasional (Palestina) dengan cara damai,” kata juru bicara Fatah, Jamal Nazzal.
Sebelumnya, pada Rabu kemarin, Perdana Menteri penjajah, Benjamin Netanyahu, menuduh Mahmoud Abbas ‘anti-Semitisme’ dan menolak kenyataan peristiwa Holocaust, setelah Abas mengatakan dalam pidatonya di pertemuan Dewan Nasional Palestina (PNC) bahwa penindasan bersejarah terhadap orang-orang Yahudi Eropa (peristiwa Halocaust yang dilakukan Nazi) disebabkan oleh perilaku mereka (Yahudi) sendiri.
“Itu bukan karena agama mereka, tetapi karena (praktik) meminjamkan uang (dengan riba) dan perbankan,” kata Abbas.
“Buktinya adalah bahwa ada orang Yahudi (hidup) di semua negara Arab,” ujar Abbas, yang kemudian menegaskan bahwa orang-orang Yahudi telah tinggal di dunia Arab selama sekitar 1.400 tahun tanpa menghadapi penganiayaan karena agama.
Kelompok-kelompok Yahudi dan diplomat juga mengecam komentar Abbas tersebut yang mengatakan bahwa orang-orang Yahudi telah menderita secara historis bukan karena agama mereka tetapi karena mereka telah bertindak sebagai bankir dan pemberi pinjaman uang (dengan riba).
“Akan tampak bahwa, sekali penyangkal Holocaust, tetap penyangkal Holocaust,” kicau Netanyahu di Twitter.
“Saya menyerukan kepada komunitas internasional untuk mengutuk kuburan ‘anti-Semitisme’ Abu Mazen (Abbas), yang seharusnya sudah lama hilang dari dunia ini.” (MNM/Salam-Online)
Sumber: Anadolu Agency