Imam Masjid Al-Aqsha Tuntut Sanksi Otoritas Palestina ke Gaza Dicabut
AL-QUDS (SALAM-ONLINE): Imam senior Masjid Al-Aqsha Syaikh Ekrima Sabri menyerukan pencabutan sanksi-sanksi yang diberlakukan di Jalur Gaza oleh Otoritas Palestina (PA). Syaikh Sabri menyampaikan hal itu dalam khutbahnya, Jumat (24/82018) kemarin.
Shaikh Sabri menekankan bahwa tidak diperbolehkan, menurut Hukum Islam, menghukum dua juta orang Palestina dengan cara (menjatuhkan sanksi) ini.
Sekitar 40.000 jamaah mendengarkan khutbah pada Jumat pertama setelah Idul Adha. “Pengepungan Gaza dan sanksi harus dicabut demi persatuan kita,” Shaikh Sabri menekankan, seperti dilansir kantor Middle East Monitor, Sabtu (25/8).
Dia juga mengutuk penutupan terus-menerus Masjid Al-Aqsha oleh penjajah Zionis. Syaikh Sabri menekankan bahwa penjajah tidak memiliki otoritas dan tak memiliki kontrol yang sah atas Yerusalem (Al-Quds) dan Tempat Suci Mulia Al-Aqsha.
Dia mengatakan bahwa orang-orang Yahudi ingin menghancurkan semangat kaum Muslimin, tetapi Yang Maha Kuasa mengawasi. Orang-orang Yerusalem, katanya, akan selalu tetap menjadi bagian dari Al-Aqsha.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas memberlakukan serangkaian sanksi terhadap Gaza pada April 2017 dengan dalih memaksa Gerakan Perlawanan Islam, Hamas, untuk membubarkan komite administratif yang dibentuk gerakan tersebut di wilayah yang dikepung.
Sanksi itu termasuk pengurangan sekitar 30 persen gaji dari PA, mengurangi pasokan listrik dan transfer medis, serta memangkas lebih dari 20.000 pegawai pemerintah untuk pensiun dini.
Setelah pembicaraan diadakan di Kairo pada September 2017, sanksi tetap diberlakukan. Bahkan diperkuat pada April 2018 lalu dengan pemotongan gaji naik menjadi 50 persen. (S)
Sumber: Middle East Monitor