Gereja Inggris Boikot Perusahaan yang Ambil Keuntungan dari Penjajahan di Palestina
SALAM-ONLINE: Orang-orang Quaker (perkumpulan sahabat/kelompok gereja Protestan) di Inggris hari ini telah menjadi gereja pertama di negara itu yang mengumumkan bahwa mereka tidak akan menginvestasikan dana ke perusahaan-perusahaan yang mendapat keuntungan dari pendudukan/penjajahan Zionis di Palestina.
Dalam siaran pers seperti dilansir Middle East Monitor (MEMO), Senin (19/11//2018, kelompok agama itu mengatakan mereka menolak untuk “mendapat keuntungan dari pendudukan/penjajahan Palestina”, menunjuk pada divestasi historisnya dari apartheid Afrika Selatan berupa industri bahan bakar fosil, perusahaan senjata dan bahkan perdagangan budak transatlantik.
Paul Parker, juru tulis untuk Quaker di Inggris, mengatakan, sejarah panjang pihaknya bekerja untuk perdamaian yang adil di Palestina telah membuka mata terhadap banyaknya ketidakadilan dan pelanggaran hukum internasional yang timbul dari pendudukan militer Zionis tersebut.
“Dengan pendudukan sekarang di tahun ke-51, dan tanpa akhir yang terlihat, kami percaya kami memiliki kewajiban moral untuk menyatakan secara terbuka bahwa kami tidak akan berinvestasi di perusahaan mana pun yang mendapat keuntungan dari pendudukan/penjajahan,” kata Parker.
“Kami tahu, keputusan ini akan sulit didengar beberapa orang. Kami berharap mereka akan mengerti bahwa keyakinan kami memaksa kami untuk berbicara tentang ketidakadilan di mana pun kami melihatnya di dunia,” lanjutnya.
“Sebagai Quaker, kami berusaha untuk menghayati iman kami melalui tindakan sehari-hari, termasuk pilihan terkait di mana tempat kami menaruh uang kami,” Parker menjelaskan.
“Kami ingin memastikan uang dan energi kami ditempatkan di tempat-tempat yang mendukung komitmen kami untuk perdamaian, kesetaraan dan keadilan,” ujarnya.
“Kami berharap dengan mengumumkan penolakan kami untuk mendapatkan keuntungan dari perusahaan-perusahaan ini, akan mendorong orang lain pula untuk berpikir tentang investasi mereka dan membantu menentang legalitas dan praktik dari pendudukan militer (Zionis) yang sedang berlangsung.”
Ingrid Greenhow, panitera para Quaker di Inggris, mengatakan, pihaknya saat ini tidak percaya untuk berinvestasi di perusahaan mana pun yang mengambil keuntungan dari pendudukan/penjajahan.
“Ini termasuk perusahaan—negara mana saja—misalnya terlibat dalam eksploitasi ilegal sumber daya alam di Palestina yang diduduki,” Greenhow menambahkan.
Dia juga menyampaikan harapannya, publikasi Database Bisnis dan Hak Asasi Manusia PBB mencantumkan perusahaan yang terlibat dalam aktivitas terkait permukiman di Palestina yang diduduki/dijajah. (mus)
Sumber: MEMO