MBS Sewa Perusahaan Konsultan Jerman untuk Poles Citranya
Beberapa surat kabar Jerman telah memuat kisah-kisah positif kerajaan Saudi setelah pertemuan yang diatur oleh perusahaan ‘Public Relations (PR)’ yang bekerja atas nama MBS. Di AS, setelah pembunuhan Jamal Khashoggi, beberapa perusahaan PR di negara itu telah mengakhiri kontrak mereka dengan Arab Saudi. Namun WMP di Jerman terus bekerja untuk keluarga kerajaan tersebut.
SALAM-ONLINE: Sebuah perusahaan konsultan Jerman yang memiliki akses ke pejabat senior di negara itu telah dipekerjakan oleh Putra Mahkota Saudi Mohammad Bin Salman (MBS) untuk memoles dan meningkatkan citra kerajaan. Selama bertahun-tahun, kepemimpinan Saudi telah menghabiskan banyak uang untuk pelobi di Barat.
Dan akhir pekan ini seperti dilansir Middle East Monitor (MEMO), Senin (26/11/2018), sebuah surat kabar di Jerman mengungkapkan bahwa Putra Mahkota, yang dikenal sebagai MBS, bekerja sama dengan perusahaan konsultan yang berbasis di Berlin untuk membentuk citra pangeran berusia 33 tahun tersebut.
Rincian perjanjian antara MBS dan perusahaan ‘Public Relations (PR)’ ditemukan oleh sumber-sumber Jerman dan dilaporkan di media Arab. Koran Jerman, Welt am Sonntag melaporkan bahwa Putra Mahkota Saudi “telah bekerja sama dengan WMP sejak 2015 untuk mencegah penyebaran pandangan negatif di Jerman tentang keluarga kerajaan”.
Para bangsawan Saudi dilaporkan telah membuat kesepakatan senilai ratusan ribu euro per bulan dengan perusahaan PR tersebut, untuk memoles citra mereka dan mendapatkan akses ke tokoh-tokoh terkemuka di media, politik dan olahraga di Jerman. Beberapa surat kabar Jerman dikatakan telah memuat kisah-kisah positif kerajaan setelah pertemuan yang diatur oleh perusahaan PR yang bekerja atas nama MBS.
Surat kabar Jerman Der Spiegel mengungkapkan bahwa perusahaan PR menghubungi pejabat pemerintah, anggota parlemen dan jurnalis atas nama klien mereka. Beberapa deputi dan senator bahkan menerima uang dari para pelobi untuk kampanye terpilihnya mereka dalam pemilu.
Sumber ini juga melaporkan bahwa WMP, yang mengkhususkan diri dalam “komunikasi strategis di era digital” menurut profilnya di situs berita, menawarkan akses ke kantor Kanselir, penasihat kebijakan luar negeri dan keamanan dan konsultan ekonomi terkemuka serta kementerian pendidikan dan budaya dari 16 negara bagian federal.
Kanselir dilaporkan telah mengonfirmasi ke sumber-sumber Jerman bahwa telah ada pertemuan sesekali sejak 2016 antara perwakilan Kanselir Federal dan orang-orang yang bekerja untuk WMP atas nama MBS.
Menelusuri sejarah pencitraan Saudi di Jerman, Der Spiegel mencatat bahwa hal itu dimulai setelah serangan 11 September 2001 di AS. Karena, 15 dari 19 “teroris” berasal dari Arab Saudi. Dan, pendiri Al-Qaidah Osama Bin Laden juga berasal dari keluarga Saudi yang kaya.
Untuk membangun kembali citra mereka di Washington, dilaporkan Saudi telah menghabiskan sekitar $ 100 juta dalam satu dekade setelah serangan “teroris”. Sejak tahun 2017 lobi telah meningkat tiga kali lipat. Menurut laporan media AS, dikutip oleh Der Spiegel, Saudi membangun reputasi mereka di Washington dengan biaya hampir $ 27 juta dalam periode waktu yang singkat.
Setelah pembunuhan Jamal Khashoggi, beberapa perusahaan PR di AS telah mengakhiri kontrak mereka dengan Arab Saudi. Namun WMP terus bekerja untuk keluarga kerajaan Saudi.
Arab Saudi menghadapi krisis besar internasional sejak mengakui pada 19 Oktober 2018 bahwa Khashoggi dibunuh di konsulat Saudi di Istanbul setelah 17 hari menyangkal. Jerman bereaksi terhadap pembunuhan itu dengan membatalkan ekspor senjata ke Riyadh. Jerman meminta negara-negara Uni Eropa lainnya untuk mengikutinya.
Apa yang terjadi pada Khashoggi memicu kecaman global terhadap kerajaan, dengan tuntutan universal, meminta kejelasan jasadnya dan pertanggungjawaban para pelaku, terutama mereka yang memerintahkan pembunuhan tersebut. Badan intelijen AS, CIA, menyimpulkan bahwa “pembunuhan Khashoggi adalah perintah langsung dari Bin Salman”.
Tetapi Presiden AS Donald Trump, yang memiliki hubungan dekat dengan Riyadh dan berupaya melindungi MBS, menolak laporan CIA dan bersumpah untuk tetap melanjutkan hubungannya dengan penguasa de facto Saudi itu. (mus)
Sumber: MEMO