Polisi Prancis Gunakan Semprotan Merica Hadapi Demonstran
Setidaknya 481 orang ditangkap di Paris Sabtu (8/12/2018), di tengah-tengah putaran baru unjuk rasa ‘Rompi Kuning’. Unjuk rasa pun menjalar ke negara Eropa lainnya. ‘Rompi Kuning’ beraksi di Belanda dan Belgia.PARIS (SALAM-ONLINE): Polisi Prancis menggunakan semprotan merica terhadap pengunjuk rasa Yellow Vest (Rompi Kuning) di sepanjang Champs-Elysees di ibu kota Paris pada Sabtu (8/12).
The Yellow Vests, Anadolu Agency (AA) melaporkan, Sabtu (8/12), yang memprotes kenaikan harga minyak dan memburuknya kondisi ekonomi, mulai berkumpul di jalan ikonik itu pada Sabtu pagi.
Polisi membiarkan para demonstran ke jalan. Di Champs-Elysees, ketegangan di kalangan demonstran dan polisi meninggi.
Selain menggunakan semprotan merica, polisi Prancis memblokir demonstran keluar dari jalan. Para pengunjuk rasa yang terjebak di sana meneriakkan seruan dan slogan seperti “Macron mengundurkan diri”. Yang dimaksud dengan Macron adalah Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Jumlah demonstran yang ditangkap dalam protes hari Sabtu, meningkat dengan cepat menjadi 700 orang, menurut Laurent Nunez, Deputi Menteri Dalam Negeri Prancis.
Berbicara kepada France 2 TV, Nunez mengatakan bahwa sekitar 31.000 orang mengambil bagian dalam aksi protes di seluruh Prancis.
Aksi protes di Belgia dan Belanda
Aksi ‘Rompi Kuning’ pun menjalar ke negara Eropa lainnya, Belgia dan Belanda. Polisi di Brussels, Belgia, yang tergabung dalam NATO dan lembaga Uni Eropa (UE), menangkap sekitar lebih dari 100 pengunjuk rasa menjelang dan selama protes ‘Rompi Kuning’ itu.
Ilse Van de Keere, juru bicara polisi Belgia, mengatakan bahwa penangkapan dilakukan di sekitar stasiun kereta api pusat Brussels dan daerah Schuman.
Polisi Brussel juga melakukan pengamanan ketat di pusat kota dan daerah tempat Komisi dan Dewan Uni Eropa berada.
Pasukan keamanan di Brussels mendorong pengunjuk rasa “Yellow Vest” ke sudut jalan-jalan di pinggiran setelah para pemrotes itu memblokir terowongan antara Delegasi Turki dengan Uni Eropa dan Kedutaan Besar AS.
Beberapa demonstran memaksa penumpang melewati terowongan untuk memamerkan ikonik rompi kuning tersebut, lansir wartawan Anadolu Agency dalam situsnya.
Di Belanda, para demonstran ‘Rompi Kuning’ seperti di Den Haag, Amsterdam dan Rotterdam menyerukan agar pemerintah mengundurkan diri.
Para pengunjuk rasa menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Mark Rutte.
Protes ‘Rompi Kuning’ di Belanda diorganisir oleh kelompok sayap kanan di negara itu.
Di Den Haag, para pemrotes mendesak Rutte untuk bertemu dengan mereka.
Di Rotterdam, sekitar 150 demonstran ‘Rompi Kuning’ menggelar demo di Jembatan Erasmus. (mus)
Sumber: AA