Pasukan Penjajah Bunuh Wanita Palestina dalam Unjuk Rasa di Gaza
Amal al-Taramsi ditembak mati. Sebanyak 25 warga Palestina terluka oleh tembakan pasukan Zionis dalam demonstrasi memprotes blokade dan penjajahan/pendudukan Zionis, kata Kementerian Kesehatan Gaza.
GAZA (SALAM-ONLINE): Pasukan Zionis menembak dan membunuh seorang wanita Palestina ketika ribuan orang berdemonstrasi di sepanjang pagar pembatas Jalur Gaza, kata Kementerian Kesehatan Gaza.
Juru bicara kementerian itu, Ashraf al-Qidra, mengungkapkan Amal al-Taramsi yang berusia 43 tahun ditembak di kepalanya pada Jumat (11/1/2019) di sebuah lokasi unjuk rasa di timur Kota Gaza.
Al-Taramsi adalah wanita ketiga yang gugur dalam aksi protes yang dimulai pada 30 Maret 2018. Sampai saat ini setidaknya 241 warga Palestina gugur.
Sebanyak 25 warga Palestina lainnya terluka oleh tembakan pasukan penjajah itu pada Jumat (11/1), termasuk dua jurnalis dan satu paramedis, ujar al-Qidra.
Seorang juru bicara militer Zionis mengatakan sekitar 13.000 warga Palestina mengambil bagian dalam demonstrasi.
“Para perusuh telah membakar ban dan melemparkan balok-balok, alat peledak dan granat ke arah pasukan (Zionis) dan di pagar keamanan Jalur Gaza,” kata seorang juru bicara militer penjajah yang dikutip Aljazeera, Sabtu (12/1).
Tentara Zionis kemudian menyerang dua posisi milik kelompok Palestina Hamas, yang memerintah Gaza, katanya. Sumber keamanan Hamas mengatakan tidak ada yang terluka.
Seorang wartawan AFP mengatakan beberapa ribu pengunjuk rasa berkumpul di timur Kota Gaza. Konfrontasi lebih besar berlangsung dalam beberapa pekan terakhir.
Para pengunjuk rasa mencoba menghancurkan pagar kawat berduri di dekat perbatasan. Sementara pasukan penjajah merespons dengan tembakan dan gas air mata.
Warga Palestina telah melakukan protes massal Jumatan selama berbulan-bulan (sejak 30 Maret 2018) sebagai bagian dari aksi Great March of Return.
Para demonstran mendesak pencabutan blokade Zionis-Mesir yang diberlakukan di Gaza selama lebih dari satu dekade. Pengunjuk rasa juga meminta hak untuk kembali ke rumah leluhur mereka di wilayah jajahan Zionis, sebagaimana diatur dalam Resolusi PBB nomor 194.
Sebagian besar warga Palestina yang gugur ditembak dalam demonstrasi setiap Jumat. Tetapi yang lainnya terkena tembakan tank penjajah atau serangan udara.
Sementara dua tentara Zionis tewas dalam periode yang sama. Satu orang tewas oleh penembak jitu Palestina dan yang lainnya mati dalam operasi pasukan khusus di Gaza.
Para mediator Mesir berada di Gaza pekan ini untuk bertemu dengan para pejabat Hamas dan faksi-faksi lain untuk menopang gencatan senjata. Peserta perundingan mengatakan mereka membahas upaya yang dipimpin Kairo untuk mendamaikan Hamas dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan mengurangi ketegangan di perbatasan. (mus)
Sumber: Aljazeera