Di Suriah, Senjata Kimia Lebih Sering Digunakan daripada yang Diperkirakan
Dalam 98% kasus, rezim Basyar Asad dikatakan bertanggung jawab atas serangan kimia tersebut.SALAM-ONLINE: Senjata kimia yang telah digunakan dalam perang Suriah jauh lebih sering daripada yang diperkirakan sebelumnya, demikian menurut sebuah laporan di majalah berita Jerman, Der Spiegel.
Secara keseluruhan, ada 336 serangan “terbukti secara kredibel” yang menggunakan zzat kimia seperti gas klorin atau sarin, majalah itu melaporkan Jumat (15/2/2019), mengutip sebuah penyelidikan Global Public Policy Institute (GPPi) yang berbasis di Berlin, lansir Orient-News, Sabtu (16/2).
Dalam 98 persen kasus, rezim Basyar Asad dikatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Tim pakar internasional menilai serangan-serangan itu berdasarkan sumber yang menguatkan atau pemeriksaan medis para korban.
Sebanyak 162 laporan dugaan serangan bahan kimia tidak dapat diverifikasi.
Menurut laporan itu, sebagian besar serangan terkait dengan awal serangan militer oleh milisi Asad.
Di Suriah, ada laporan berulang tentang dugaan serangan gas beracun, yang sering membunuh warga sipil.
Pada awal tahun 2018 lalu, sebuah laporan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia mengungkapkan 34 serangan semacam itu dalam perang Suriah, yang jelas dapat dibuktikan.
Lembaga PBB itu juga menyalahkan rezim Asad untuk sebagian besar serangan. (mus)
Sumber: Orient-News