Hamas Siapkan Perjalanan Internasional untuk Pemimpinnya
Dikatakan, Mesir telah berjanji untuk tidak menutup perlintasan Rafah—satu-satunya titik keluar warga sipil dari Jalur Gaza yang terkepung.
GAZA (SALAM-ONLINE): Pemimpin senior Hamas Mohammad Nazzal mengungkapkan bahwa gerakannya sedang mempersiapkan perjalanan internasional untuk pemimpinnya, Ismail Haniyeh.
Nazzal menyebut mengaturnya dengan Mesir untuk memfasilitasi perjalanan ini, Kantor Berita Al-Ray melaporkan Sabtu (16/2/2019) sebagaimana dilansir Middle East Monitor (MEMO).
Dia mengatakan bahwa Mesir telah berjanji untuk tidak menutup perlintasan Rafah—satu-satunya titik keluar warga sipil dari Jalur Gaza yang terkepung—karena Mesir tidak ingin menghukum Palestina.
Nazzal juga mengonfirmasi laporan sebelumnya bahwa Hamas akan menindaklanjuti masalah tahanan Palestina di penjara Mesir. Ada empat warga Palestina yang diculik setelah bepergian melalui perlintasan Rafah beberapa tahun yang lalu. Hal ini jadi agenda Hamas.
“Ada janji-janji penting untuk membebaskan tahanan Palestina dari penjara Mesir dan Hamas menindaklanjuti masalah semua tahanan Palestina di Mesir, tidak hanya mereka yang berafiliasi dengan Hamas,” katanya.
Mengenai gencatan senjata dengan Zionis, Nazzal mengatakan bahwa ada pemahaman yang jelas, tetapi penjajah itu terus melanggarnya “karena konflik internal Zionis”. Dia mencatat bahwa upaya Hamas untuk menstabilkan gencatan senjata tidak akan berhenti sampai kesepakatan tercapai dan ditegakkan.
Nazzal menyatakan bahwa gerakannya bekerja sama dengan beberapa pihak, termasuk PBB, Qatar dan Mesir untuk mengangkat penderitaan rakyat Palestina di Gaza. Dia mengungkapkan ada pihak-pihak tertentu yang tidak ingin blokade atas Gaza dicabut, tetapi lebih menginginkan wilayah kantong pesisir itu untuk menyerah kepada pendudukan/penjajahan Zionis—meskipun Nazzal tidak memaparkan pihak mana yang berpikir seperti itu. (mus)
Sumber: MEMO