Penjajah Zionis Sedang Mempersiapkan Serangan Besar Baru ke Gaza
“Kepala Staf Angkatan Darat penjajah telah menyetujui rencana operasional untuk pertempuran dan membentuk unit administrasi untuk membuat daftar target potensial di Jalur Gaza,” tulis surat kabar Haaretz.
SALAM-ONLINE: Militer Zionis diberitakan sedang mempersiapkan serangan baru besar-besaran ke Jalur Gaza yang dikepung.
Kepala Staf Angkatan Darat penjajah Zionis, Aviv Kochavi—yang disumpah bulan lalu—telah memprioritaskan persiapan untuk kemungkinan perang Gaza, lapor surat kabar Zionis, Haaretz, yang dikutip Middle East Monitor (MEMO), Kamis (14/2/2019).
“Kochavi telah menyetujui rencana operasional untuk pertempuran dan membentuk unit administrasi untuk membuat daftar target potensial di Jalur Gaza,” tulis surat kabar itu.
Haaretz mencatat bahwa Kochavi baru-baru ini mengunjungi markas Komando Selatan. Dia bertemu dengan komandan-komandan top yang bertanggung jawab atas operasi di daerah itu. Dia juga memerintahkan dua baterai anti-rudal Iron Dome untuk diawaki.
Laporan tersebut mengklaim persiapan tentara didasarkan pada “penilaian” oleh divisi penelitian intelijen militer Zionis bahwa Hamas—yang mengendalikan daerah kantong yang dikepung itu—mungkin menginginkan konfrontasi militer “dalam upaya untuk mendapatkan keterlibatan internasional dalam menghadapi krisis kemanusiaan di Gaza”.
Menurut “penilaian intelijen”, Hamas menjadi “frustrasi” dengan kurangnya kemajuan dalam pembicaraan dengan para mediator Mesir. Dikatakan, Hamas sekarang percaya bahwa “hanya langkah ekstrem” yang bisa membuat perubahan di Jalur Gaza yang diblokade.
Artikel berita yang sama mencatat intelijen Zionis percaya bahwa perlawanan Palestina di Tepi Barat yang diduduki juga lebih mungkin mengingat fakta pemerintahan Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas mendekati akhir.
Seperti diketahui, “Keheningan relatif di Tepi Barat dipertahankan terutama karena kegiatan militer dan intelijen Zionis yang dilakukan oleh tentara, polisi dan Shin Bet (badan kontra-spionase Zionis, red),” kata Haaretz. (mus)
Sumber: MEMO