Rezim Asad dan Pasukan Rusia Bunuh Ratusan Warga Sipil di Kota Idlib
IDLIB (SALAM-ONLINE): SALAM-ONLINE: Kelompok hak asasi manusia yang berbasis di Inggris mengungkap rezim Basyar Asad dan pasukan Rusia membunuh ratusan warga sipil di kota Idlib, Suriah dalam beberapa pekan terakhir, lansir kantor berita Anadolu, Jumat (12/7/2019).
Memaparkan laporan pada Jumat (12/7), Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SNHR) meminta rezim Asad dan Rusia untuk bertanggung jawab atas kematian 606 warga sipil antara 26 April dan 12 Juli 2019.
Menurut laporan itu, 57 anak-anak dan 111 wanita termasuk di antara yang meninggal.
Pengawas hak asasi manusia juga melaporkan bahwa rezim telah menggunakan setidaknya 1.710 bom barel yang menargetkan zona de-eskalasi (wilayah yang seharusnya dilarang menyerang sesuai kesepakatan). Persenjataan yang membunuh dan melumpuhkan tanpa pandang bulu dilarang di bawah hukum internasional dalam zona tersebut.
Laporan itu mengatakan bahwa fasilitas sipil yang penting, termasuk sekolah, tempat ibadah, fasilitas medis, fasilitas pertahanan sipil, pasar dan kamp pengungsi internal, diserang oleh rezim dan pasukan Rusia.
SNHR mendesak Dewan Keamanan PBB (DK PBB) untuk bertindak dan mengakhiri pembantaian terhadap warga sipil dengan mengeluarkan resolusi untuk menstabilkan situasi di kota Idlib. SNHR juga mendesak DK PBB untuk menjatuhkan hukuman bagi pelanggar gencatan senjata.
September 2018 lalu, Turki dan Rusia sepakat untuk menjadikan Idlib sebagai zona de-eskalasi. Menyerang secara tegas dilarang.
Namun, rezim Suriah, secara konsisten melanggar ketentuan gencatan senjata dan melancarkan serangan yang terus menerus di dalam zona de-eskalasi, dibantu Rusia. (mus/salam).
Sumber: Anadolu