Pertemuan Darurat OKI Bahas Rencana Aneksasi Zionis terhadap Tepi Barat
Rencana aneksasi (pencaplokan) Zionis terhadap wilayah Tepi Barat, Palestina, mendapat kecaman dan kemarahan masyarakat internasional.
JEDDAH (SALAM-ONLINE): Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada Rabu (10/6/20) mengadakan pertemuan virtual di tingkat menteri luar negeri. Pertemuan itu digelar untuk membahas rencana Zionis penjajah yang ingin mencaplok wilayah pendudukan di Tepi Barat.
Pada pertemuan darurat itu, Sekretaris Jenderal OKI, Yousef Bin Al-Othaimeen, menegaskan kembali bahwa OKI bearada dalam posisi menolak semua kebijakan Zionis yang ingin mengubah demografis wilayah Palestina.
Dia juga meminta komunitas internasional untuk meminta pertanggungjawaban Zionis (penjajah) atas pelanggaran yang terus menerus dilakukan terhadap bangsa Plaestina. OKI mendesak masyarakat internasional untuk memberikan perlindungan kepada rakyat Palestina.
Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki menyerukan dilakukannya langkah-langkah dan upaya politik, hukum, diplomatik dan ekonomi lebih lanjut untuk menghadapi rencana aneksasi (pencaplokan) tersebut.
Rencana aneksasi di wilayah Tepi Barat oleh Zionis penjajah itu mendapat kecaman dan kemarahan internasional.
Tepi Barat, termasuk Baitul Maqdis (Yerusalem) Timur, dipandang sebagai wilayah pendudukan di bawah hukum internasional, Atas dasar itu, semua permukiman Yahudi—serta aneksasi yang direncanakan—adalah ilegal. (mus)
Anadolu Agency