Pendiri PKS Ustadz Hilmi Wafat, Hamas Palestina Ucapkan Belasungkawa
Ustadz Hilmi memiliki tempat di hati rakyat Palestina yang mendambakan kemerdekaan.
SALAM-ONLINE: Gerakan Perlawanan Islam, Harakatul Muqawwamah al-Islamiyah (Hamas) Palestina, menyampaikan ucapan belasungkawa dan duka cita atas wafatnya pendiri Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ustadz Hilmi Aminuddin wafat pada Selasa, 9 Dzulqo’dah 1441 H/ 30 Juni 2020 M.
Dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/7/20), Hamas mengenang nasihat almarhum yang sering menggerakkan solidaritas umat Islam di Indonesia dan dunia untuk membela Palestina dan Masjid al-Aqsha dari kekejian Zionis Yahudi.
“Beliau adalah sosok ulama, pendidik dan politisi. Hidupnya didedikasikan untuk pembangunan Indonesia dan umat Islam dunia, termasuk untuk mempertahankan keberadaan Masjid al-Aqsha. Semoga Allah menyayangi dan meridhai almarhum,” demikian keterangan resmi Hamas yang dilansir Republika.co.id, Rabu (1/7).
Hamas mengenang dan sangat menghargai dakwah dan upaya konsisten almarhum. Bahkan, almarhum memiliki tempat di hati masyarakat Palestina yang mendambakan merdeka dari belenggu penjajahan Zionis Yahudi.
“Yang mulia Syaikh Hilmi Aminuddin, semoga Allah menyayangi dan memberkahi almarhum, mengampuni dosa-dosanya, mengangkat derajatnya, dan masuk ke dalam surga,” tulis Hamas.
Hamas menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan orang-orang Indonesia. Hamas mendoakan, semoga almarhum dikumpulkan bersama Rasulullah, para Nabi, Sahabat, Syuhada dan orang-orang shaleh.
“Insya Allah meski sudah tiada, Syaikh Hilmi tetap menginspirasi kita semua. Kelak kita juga akan kembali kepada Allah dan insya Allah akan ikut berkumpul bersama Syekh Hilmi di akhirat,” lanjut Hamas.
Ustadz Hilmi Aminuddin telah berpulang ke Rahmatullah pada Selasa (30/6) pukul 14.24 WIB di ruangan Berlian Timur RS Santosa Central, Kota Bandung, Jawa Barat. Sejak sepekan sebelum kematiannya, almarhum mengalami penyakit diare. Kemudian dirawat di rumah sakit, sampai akhirnya wafat. Jenazah dimakamkan di pemakaman keluarga yang berada di kawasan Padepokan Madani Lembang, Bandung Barat, Jabar.
Umat Islam di Indonesia merasa kehilangan karena almarhum dikenal sebagai guru, murabbi dan pendakwah yang konsisten menegakkan dan menyebarluaskan ajaran Islam. Para muridnya, kata Ketua DPW PKS Jawa Barat, Haru Suandharu, mengenang almarhum yang selalu menyemangati anak muda untuk berjuang melindungi masyarakat yang membutuhkan pertolongan.
Almarhum pun selalu mengajarkan agar anak muda jangan takut berbuat salah, selalu berani mencoba dan berdiri di pihak yang lemah serta membutuhkan bantuan.
“Apa pun posisinya, semua kader PKS baik itu sebagai pejabat publik atau pejabat partai harus menjadi payung untuk melindungi masyarakat lemah dan terpinggirkan,” kata Haru mengutip ucapan Ustadz Hilmi.
Ustadz Hilmi lahir 27 Desember 1947. Pada 1998, Ustadz Hilmi bersama beberapa rekannya mendirikan Partai Keadilan (PK). Pada 2002, PK berganti nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) agar bisa ikut pemilu dua tahun berikutnya.
Pada 2005, Hilmi ditunjuk menjadi Ketua Majelis Syuro menggantikan Ustadz Rahmat Abdullah Rahimahullah yang wafat. Pengangkatan Ustadz Hilmi sebagai Ketua Majelis Syuro berdasarkan voting tertutup dalam Musyawarah Majelis Syuro I PKS yang merupakan lembaga tertinggi di PKS. []
Sumber: Republika.co.id