Akhiri Perpecahan, Hamas Serukan Pembentukan Pemerintahan Persatuan Palestina
Kepala Biro Politik Hamas mengatakan pemerintahan persatuan nasional akan membuka jalan bagi pemilihan umum di Palestina.
SALAM-ONLINE.COM: Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh menyerukan pembentukan pemerintahan persatuan nasional untuk mengakhiri perpecahan di tubuh Palestina.
Dalam wawancara dengan stasiun TV resmi Palestina, yang disiarkan pada Ahad (6/9/20) malam, Haniyeh mengatakan pemerintahan persatuan di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang diduduki penjajah mestinya mampu melakukan “tiga tugas yang bisa menjadi pintu gerbang untuk mengakhiri keretakan di tubuh Palestina”.
Haniyeh menjelaskan bahwa tugas pemerintah adalah mempersatukan lembaga-lembaga Otoritas Palestina di Tepi Barat dan Gaza, mempersiapkan penyelenggaraan pemilu legislatif dan pilpres, serta (pemilihan) Dewan Nasional—yang bertindak sebagai parlemen dari Organisasi Pembebasan Palestina.
Haniyeh mengatakan bahwa tugas ketiga pemerintah persatuan itu akan terkait dengan “diakhirinya blokade Zionis yang diberlakukan di Jalur Gaza, menghadapi pendudukan dan rencananya di Tepi Barat yang diduduki”.
“Menurut saya, (membentuk pemerintahan persatuan) ini mudah, karena kita memiliki banyak kesepakatan yang telah dibicarakan terkait dengan masalah ini,” ujarnya.
Pemimpin Hamas itu mencontohkan bagaimana komite mencari cara untuk mengakhiri keretakan yang muncul dari pertemuan para pemimpin faksi Palestina di Ramallah dan Beirut, Kamis (3/9) lalu.
Tepi Barat dan Jalur Gaza terpecah secara politik dan administratif sejak 2007 ketika Hamas merebut kendali atas jalur itu dari Fatah setelah beberapa hari pertempuran sengit berlangsung.
Pengendalian penuh Hamas atas Gaza mengakhiri pemerintahan persatuan sebelumnya. Hamas menyapu bersih suara setelah memenangkan pemilihan legislatif Palestina pada 2006, sehingga mengendalikan Gaza secara penuh sampai sekarang. (mus)
Sumber: Anadolu News Agency