Hamas Desak Negara-negara Arab Batalkan Normalisasi Hubungan dengan Zionis
SALAM-ONLINE.COM: Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, Jumat (18/9/2020) mendesak negara-negara Arab untuk membatalkan kesepakatan normalisasi hubungan dengan Zionis penjajah.
Desakan itu ditegaskan menyusul pengumuman Kementerian Kesehatan Palestina bahwa seorang dokter Palestina telah gugur menjadi “martir” (Syuhada) setelah terkena granat sonik dari pasukan Zionis penjajah.
Kementerian itu mengatakan pasukan Zionis menembakkan granat kejut terhadap Dokter Nidal Jabareen (54), yang kemudian mengalami serangan jantung.
Hamas seperti dilansir Kantor Berita Anadolu, Sabtu (19/9/20), merilis pernyataan tentang pembunuhan Jabareen di dekat desa Bartaa di kota Jenin, Tepi Barat bagian utara.
Hamas merilis pernyataan tentang pembunuhan Jabareen di dekat desa Bartaa di kota Jenin, Tepi Barat bagian utara.
“Pesan yang dikomunikasikan oleh para Syuhada Palestina pada hari kemarahan terhadap Zionis yang ingin mencaplok kembali Tepi Barat adalah agar (negara-negara) penormalisir hubungan mengakhiri perjanjian normalisasi yang mengerikan itu dengan penjajah,” kata kelompok perlawanan tersebut.
Hamas juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga syuhada dan rakyat Jenin. Pernyataan itu menegaskan kembali tekad Palestina untuk melawan “tirani penjajah” dan “pengkhianatan beberapa pihak”.
Saksi mata mengatakan Jabareen mendapatkan serangan gencar saat melewati pos pemeriksaan militer penjajah.
Seperti diketahui, pada 15 September lalu, Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain menandatangani perjanjian yang disponsori AS untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Zionis penjajah.
Otoritas Palestina dan faksi-faksi perlawanan telah mengecam perjanjian tersebut. Mereka menegaskan bahwa negara-negara Arab dan Teluk yang membuka hubungan dengan Zionis penjajah itu tidak berpihak pada kepentingan Palestina. Dengan kata lain, mereka mengabaikan hak-hak rakyat Palestina. (mus)