SALAM-ONLINE.COM: Kerumunan massa yang menyambut kunjungan Presiden Joko Widodo di Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (23/2/2021) pada masa pandemi jadi sorotan Ketua Satuan Tugas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Zubairi Djoerban.
Menurut Zubairi, wajar saja masyarakat mempersoalkan kerumunan tersebut karena situasi saat ini banyak orang kesulitan dalam menaati aturan pembatasan jarak akibat pandemi.
“Saya baru saja nonton video presiden. Intinya, kerumunan akan selalu jadi sorotan. Apalagi menyangkut situasi saat ini. Anak-anak belajar daring dan usaha kecil menderita. Mereka akan bertanya-tanya, kenapa kerumunan itu boleh dan kenapa kerumunan yang lain tidak boleh,” kata Zubairi di akun Twitternya, Kamis (25/2/2021).
Dia mengatakan untuk mengantisipasi kerumunan seperti itu agar tidak terulang lagi perlu evaluasi.
“Yang jelas, bagaimana mengelola dan mengontrol kerumunan itu adalah PR kita bersama. Ini bukan tentang politik. Ini bicara tentang protokol kesehatan untuk kemaslahatan,” tegasnya.
Zubairi juga menyampaikan kabar baik bahwa kasus aktif di beberapa daerah sudah melandai. Untuk itu dia berharap pandemi segera terkendali.
“Kabar baiknya, angka kasus Covid-19 aktif di beberapa daerah Indonesia telah turun. Bismillah, kita bisa,” pungkasnya.
Sebelumnya Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menyebut aksi Joko Widodo itu dilakukan spontanitas dengan dalih tingginya antusias warga yang ingin melihatnya.
“Itu spontanitas presiden untuk menghargai antusiasme masyarakat, suvenirnya itu buku, kaus dan masker,” kata Bey kepada wartawan.
Bey mengklaim Joko Widodo sudah mengingatkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan Covid-19 meski hanya meminta mengenakan masker. Itu terlihat ketika Joko Widodo ke luar dari atap mobil dan mengisyaratkan dengan tangannya.
“Presiden tetap mengingatkan warga tetap taati protokol kesehatan. Kebetulan mobil yang digunakan Presiden atapnya dapat dibuka, sehingga Presiden dapat menyapa masyarakat, sekaligus mengingatkan penggunaan masker,” ujar Bey. (S)