Lima Anak Palestina di Bawah Umur Ditahan dan Disiksa Tentara Zionis
SALAM-ONLINE.COM: Lima anak Palestina di bawah umur disiksa oleh tentara penjajah dan interogator zionis selama penahanan, demikian diungkap Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Palestina, sebagaimana dilansir Middle East Monitor (MEMO), Rabu (3//2/2021).
Komisi mencatat dan mengungkapkan pengakuan 5 anak di bawah umur, yang semuanya berusia 17 tahun, termasuk rincian pemukulan dan penyiksaan yang mereka derita dan alami setelah penangkapan tersebut.
Mustafa Salameh ditangkap di rumah keluarganya di kota Azzoun, sebelah timur kota Qalqilya, Tepi Barat bagian utara. Dia dipukuli dengan popor senjata dan didorong ke dalam sebuah jip tentara. Salameh pun dibanting ke lantai. Dan tentara penjajah itu terus menginjak-injaknya sampai dia pingsan.
Setelah siuman Salameh menyadari dirinya berada di pusat penahanan Al-Jalama di mana dia diinterogasi selama berjam-jam, sambil diikat di kursi sebelum dipindahkan ke penjara Megiddo untuk anak di bawah umur.
Anak Palestina lainnya, Mohammad Zalloum, diseret keluar dari rumahnya di desa Silwan. Dia menceritakan bahwa perutnya ditinju sampai muntah. Zalloum kemudian dipindahkan ke pusat penahanan Asqalan, tempat dia ditahan selama 23 hari.
Korban lain, Hani Rmeilat, dari kamp pengungsi Jenin, utara Tepi Barat, diinterogasi dalam kondisi sulit di pusat penahanan Al-Jalama. Dia dipukuli dengan pentungan oleh lima penjaga penjara yang mengakibatkan sekujur tubuhnya memar.
Rmeilat pun dibawa ke rumah sakit penjajah. Namun tak lama. Dia dipaksa kembali ke penjara Al-Jalama, tempat dia ditahan selama 20 hari sebelum dipindahkan ke penjara Megiddo.
Majd Waari dari Beit Hanina, Yerusalem, mengalami nasib yang tak jauh berbeda. Diikat di kursi kecil, Waari diinterogasi selama berjam-jam di pusat penahanan Compound Rusia yang terkenal di Yerusalem Barat.
Sementara Munir Arqoub dari Kufr Ein, utara Ramallah, ditahan di pos pemeriksaan militer Beit El setelah disergap oleh tiga tentara zionis sebelum dia dibawa ke pangkalan militer terdekat. Di sana Arqoub dibiarkan di area terbuka dalam kondisi cuaca dingin dan dilarang tidur. Ia dipindahkan ke kamp militer Ofer keesokan harinya untuk diinterogasi dan kemudian dipindahkan ke penjara Majeddo.
Komisi mencatat, otoritas penjajah (zionis) menggalakkan penangkapan hampir setiap hari di Tepi Barat yang diduduki.
Sekitar 4.400 warga Palestina saat ini mendekam di penjara penjajah, termasuk 40 wanita, 170 anak-anak dan 380 orang lainnya di bawah penahanan administratif tanpa dakwaan atau proses pengadilan. (mus)