Rusia Kutuk Serangan Zionis terhadap Warga Palestina di Masjid Al-Aqsha
SALAM-ONLINE.COM: Kementerian Luar Negeri Rusia pada Sabtu (8/5/2021) mengutuk serangan zionis terhadap warga sipil Palestina di komplek Masjid Al-Aqsha, Baitul Maqdis/Al-Quds (Yerusalem).
“Moskow menerima perkembangan peristiwa ini dengan keprihatinan yang mendalam. Kami mengutuk keras serangan terhadap warga sipil,” demikian pernyataan Kemenlu Rusia yang dilansir Kantor Berita Anadolu, Ahad (9/5).
Rusia juga menegaskan kembali posisinya bahwa perampasan tanah dan properti di atasnya, serta penciptaan permukiman oleh “Israel” di wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur, tidak memiliki kekuatan hukum.
“Tindakan semacam itu merupakan pelanggaran hukum internasional dan menghambat pencapaian penyelesaian damai,” lanjut pernyataan itu.
Jumlah warga Palestina yang terluka meningkat menjadi 205 orang pada Jumat (7/5) malam setelah pasukan penjajah menyerang Masjid Al-Aqsha, Gerbang Kota Tua dan distrik Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.
Polisi zionis menyerang jamaah di dalam Masjid Al-Aqsha saat mereka melaksanakan shalat malam khusus (Tarawih) dalam bulan suci Ramadhan.
Korban luka yang pada Jumat malam lalu sebanyak 205 kembali bertambah pada Ahad (9/5). Sedikitnya 10 orang terluka saat polisi penjajah (zionis) menyerang jamaah di Masjid Al-Aqsha dengan peluru dan granat setelah shalat subuh, Ahad.
Usai melaksanakan shalat subuh, ratusan orang berkumpul di antara Masjid Al-Qiblatain dan Masjid Kubah Batu. Mereka mengibarkan bendera Palestina dan Hamas.
Para jamaah meneriakkan slogan-slogan, antara lain “Kita semua adalah Syekh Jarrah” sebelum berbaris menuju Gerbang Al-Aqsha dan Gerbang (Bab) Hutta.
Menurut seorang jurnalis foto dari Kantor Berita Anadolu yang berada di tempat kejadian, polisi zionis yang menunggu di luar dua gerbang (Gerbang Al-Aqsha dan Bab Hutta), menembakkan peluru dan granat ke arah jamaah yang meninggalkan komplek tersebut. Pemuda Palestina membalas serangan dengan melemparkan batu dan botol ke arah pasukan penjajah tersebut.
Bulan Sabit Merah Palestina menyatakan bahwa 10 warga Palestina terluka dalam serangan tersebut. Lima orang terluka di kepala mereka, empat di kaki mereka dan satu orang di tangan.
Beberapa korban luka yang mau dibawa ke rumah sakit sempat tertunda karena polisi penjajah menutup Gerbang Al-Aqsha.
Polisi biadab itu juga menahan beberapa pemuda Palestina. Setelah sekitar setengah jam serangan, situasi kembali normal.
Warga Palestina di Al-Quds (Yerusalem) dalam beberapa hari terakhir melakukan protes sebagai solidaritas terhadap warga Palestina di kawasan Sheikh Jarrah yang diusir pasukan penjajah.
Aksi Protes digelar ketika Pengadilan Pusat Zionis di Yerusalem Timur menyetujui keputusan untuk mengusir tujuh keluarga Palestina dari rumah mereka demi pemukim Yahudi pada awal tahun ini.
Setelah kejadian di kawasan Sheikh Jarrah itu, polisi penjajah berusaha membubarkan jamaah di dalam komplek Masjid Al-Aqsha yang sedang melaksanakan shalat malam (Tarawih) pada Jumat (7/5/2021) malam. Aparat penjajah menyerang jamaah di Masjid Al-Aqsha dengan menggunakan granat dan gas air mata. Menurut saksi mata, wanita juga menjadi sasaran pasukan zionis itu. (mus)