Hamas: Kelanjutan Gencatan Senjata Tergantung pada Perilaku Zionis
SALAM-ONLINE.COM: Gencatan senjata yang rapuh antara Zionis dengan Hamas masih berlangsung sejak ditengahi Mesir pada 21 Mei lalu, tetapi masa depannya tergantung pada perilaku penjajah itu, kata juru bicara kelompok perlawanan Palestina tersebut, Sami Abu Zuhri, sebagaimana dilansir Kantor Berita Anadolu, Jumat (4/6/2021).
Berbicara kepada Anadolu Agency saat kunjungannya ke ibu kota Tunisia, Tunis, Sami Abu Zuhri menggarisbawahi bahwa Hamas akan menghormati perjanjian gencatan senjata selama Zionis menghormatinya.
“Jika Zionis tidak mematuhi (perjanjian gencatan senjata), wajar bagi kami untuk menghadapinya,” kata Abu Zuhri tentang kesepakatan yang mengakhiri 11 hari perang yang merenggut nyawa sedikitnya 289 warga Palestina di Jalur Gaza.
Dia menggambarkan “perjanjian gencatan senjata bersama dan simultan” itu sebagai “rapuh, karena sifat pendudukan yang berdarah dan kriminal”.
Zionis “tidak menghormati kesepakatan, tetapi melakukan serangan harian ke kota-kota Tepi Barat, sementara ancaman pemindahan penduduk (Palestina) di Yerusalem masih ada,” ujar Abu Zuhri, seraya menambahkan kelanjutan pelanggaran semacam itu membuat putaran konfrontasi lain mungkin terjadi.
Putaran kekerasan terbaru meletus dengan latar belakang ketegangan atas keputusan pengadilan penjajah yang mengusir keluarga Palestina dari rumah mereka di kawasan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur yang diduduki dan serangan polisi terhadap jamaah di dalam Masjid Al-Aqsha.
Pada tanggal 25 Mei 2021, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memulai perjalanan empat hari ke Mesir, Yordania dan Palestina untuk membahas gencatan senjata.
Pada Senin lalu, kepala intelijen Mesir Abbas Kamel berada di Gaza untuk melakukan pembicaraan dengan pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, untuk membahas kemungkinan kesepakatan pertukaran tahanan Hamas-Zionis.
Sehari sebelumnya, Kamel bertemu dengan Perdana Menteri penjajah Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk membahas gencatan senjata dan rekonstruksi di Gaza.
Abu Zuhri menyambut baik kunjungan Kamel ke Gaza. Menurut Abu Zuhri, itu menunjukkan minat Mesir pada perjuangan Palestina dan dukungannya untuk Palestina setelah agresi terbaru.
“Keramahan yang diterima delegasi Mesir di Gaza adalah bukti keinginan Hamas untuk membangun hubungan baik dengan Kairo,” kata Abu Zuhri.
Dia menambahkan kunjungan itu melayani kepentingan rakyat Gaza dan memperkuat hubungan bilateral antara Mesir dan Gaza. (mus)