Memalukan, Serangan AS di Idlib Suriah Renggut Nyawa 13 Warga Sipil
SALAM-ONLINE.COM: Tiga belas nyawa warga sipil, termasuk anak-anak dan wanita, jadi korban serangan yang dilancarkan pasukan AS pada Kamis (3/2/2022) dini hari di provinsi Idlib, Suriah, demikian tim pertahanan sipil melaporkan.
Memalukan, operasi AS di Atma, Idlib, Kamis dini hari yang menelan 13 korban nyawa sipil itu terdiri dari 6 anak, 4 perempuan dan 3 pria. Dalihnya mencari Daesh/ISIS.
Diberitakan, operasi itu menargetkan seseorang yang diduga berafiliasi dengan kelompok Daesh/ISIS dengan dukungan sebuah jet tempur F-16 dan helikopter.
Sebuah airdrop diluncurkan pada pukul 01.20 waktu setempat (2220GMT) dini hari dari helikopter ke sebuah rumah di dekat desa Atma.
“Sekitar pukul 00.30, ada suara ribut dari luar, saya kira banjir. Ketika saya keluar dan melihat, helikopter itu melayang di atas dan salah satu helikopter memanggil dengan megafon,” kata seorang warga desa yang tak mau disebutkan identitasnya kepada Anadolu Agency.
Tembakan kemudian terdengar dari dekat rumah setelah tentara AS menyerukan untuk menyerah, menurut penduduk, yang mengatakan bahwa rumah tetangganya itu hancur.
Tim pertahanan sipil yang bekerja di puing-puing reruntuhan mengatakan bahwa 9 orang terbunuh. Tetapi perkembangan hingga siang tadi korban jiwa sudah mencapai 13 orang, terdiri dari 6 anak-anak, 4 wanita dan 3 pria dewasa. Selain korban jiwa, ada korban luka-luka, juga dari warga sipil.
Rekaman yang diambil oleh tim Anadolu Agency di tempat kejadian menunjukkan beberapa dinding dan langit-langit rumah runtuh karena bom yang dilemparkan saat penggerebekan, bagian dapur terbakar, semua perabotan hancur dan nampak bekas darah di lantai.
Menurut sumber lokal, operasi itu mungkin menyasar salah satu pemimpin paling dicari dari kelompok Daesh/ISIS.
Sampai berita ini dipublish, Pentagon tidak secara jelas menyatakan motif dan target dari operasi yang dilancarkannya. Apalagi operasi ini memalukan sekaligus memilukan dengan jatuhnya belasan korban jiwa dari kalangan sipil.
Namun, Sekretaris Pers Pentagon AS John Kirby mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat bahwa operasi itu “berhasil”. Kirby menyatakan bahwa tidak ada korban dari pihaknya. (S)