Catatan M Rizal Fadillah*
SALAM-ONLINE.COM: Tuduhan terhadap Ustadz Abdul Somad (UAS) yang kemudian dijadikan alasan penahanan, interogasi dan pendeportasian sulit diterima. Berbasis dari penyakit Islamofobia dan nyata-nyata tendensius dalam memberi predikat ulama ekstremis, radikal atau teroris. Pemerintah Singapura telah menciptakan iklim permusuhan dengan umat Islam Indonesia.
UAS bukan UAS sendiri sebagai pribadi, tetapi ia adalah mubaligh, tokoh Islam dan ulama. Penzaliman kepadanya akan berdampak dan berpengaruh kepada umat Islam. Umat kecewa dan marah. UAS hanya akan berlibur. Tidak seperti banyak penjahat dan koruptor yang kabur ke Singapura atau sekurang-kurangnya menjadikannya tempat transit.
Jangan sampai kemarahan umat Islam tidak berhenti untuk meminta penjelasan Kedubes Singapura di Jakarta, tetapi lanjut pada permintaan pengusiran Dubes atau persona non grata. Bahkan bukan mustahil bisa muncul slogan permusuhan “Ganyang Singapura”.
Mengingatkan, dahulu di masa Presiden Soekarno ada slogan “Ganyang Malaysia” ketika Singapura bersatu dengan Malaysia. Singapura menjadi sebuah Negara setelah didepak Malaysia. Dahulu saat Singapura bernama Tumasik menjadi daerah penaklukan Sriwijaya, lalu dikuasai oleh Majapahit. Melayu Indonesia pernah menguasai 90% penduduk Singapura.
Setelah koloni Britania berada di bawah Thomas Stamford Raffles, maka Melayu tinggal 5%, imigran Cina menguasai jumlah dan bidang kehidupan. Negara seluas 728,6 Km persegi itu bukan hanya maju tapi sombong. Dan UAS adalah korban dari kesombongan itu.
Ganyang Singapura mengingatkan pula pada peristiwa hukum gantung dua prajurit KKO, Usman dan Harun atas putusan pengadilan Singapura. Usman dan Harun menjadi pahlawan Indonesia. Indonesia dan Singapura bersitegang pada tahun 2014 saat Usman dan Harun dijadikan nama kapal perang Indonesia KRI Usman Harun. Kapal perang berjenis fregat itu buatan Inggris.
Semestinya Pemerintah Indonesia turut mengecam tindakan Imigrasi Singapura yang memperlakukan tidak pantas warga negaranya. Hanya kongkalikong saja yang membuat Pemerintah Indonesia bisu atau turut nenyalahkan UAS. Atau Indonesia telah terdikte oleh Singapura akibat utang 64,9 Miliard US Dollar? Singapura adalah negara pemberi utang terbesar kepada Indonesia di atas Amerika, Jepang ataupun Cina!
Rakyat Indonesia, khususnya umat Islam tetap menuntut pertanggungjawaban Singapura atas penghinaan terhadap tokoh, mubaligh dan ulama Indonesia Ustadz Abdul Shomad.
Jika Singapura tetap arogan dan terus menuduh ulama Indonesia dengan tuduhan yang berbau Islamofobia (kebencian terhadap Islam), maka bukan mustahil esok akan menggema teriakan nasionalisme yang bangkit: Ganyang Singapura! Ganyang Singapura!
*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan