Investigasi New York Times: Tentara Zionis Pembunuh Jurnalis Shireen Abu Aqleh
SALAM-ONLINE.COM: The New York Times adalah media AS berikutnya yang menyimpulkan bahwa jurnalis Palestina, Shireen Abu Aqleh, dibunuh oleh tentara zionis penjajah. Penyelidikan (Investigasi) selama sebulan oleh The New York Times (The NYTimes) menemukan bahwa peluru yang membunuh Shireen Abu Aqleh pada Rabu pagi, 11 Mei 2022, ditembakkan dari lokasi konvoi militer zionis yang kemungkinan besar dilakukan oleh seorang tentara penjajah dari unit elite.
Bukti yang disimpulkan oleh The NYTimes membantah klaim zionis. Dan menunjukkan bahwa tidak ada orang Palestina bersenjata di dekat jurnalis Al Jazeera itu ketika dia ditembak. Zionis penjajah telah mencoba berupaya untuk menuduh orang-orang Palestina sebagai pelaku penembakan tersebut. Namun, hasil investigasi The NYTimes bertolak belakang dengan apa yang sekarang nampak jelas sebagai rekayasa zionis. Hasil penyelidikan The NYTimes justru menunjukkan bahwa tidak ada pria bersenjata Palestina di sekitar lokasi kejadian.
Secara total, 16 peluru ditembakkan dari lokasi konvoi militer zionis. Ini bertentangan dengan klaim zionis bahwa tentara mereka telah menembakkan lima peluru ke arah wartawan. Penyelidikan The NYTimes menemukan video yang diambil pada detik-detik sebelum dan sesudah pembunuhan Shireen Abu Aqleh menunjukkan bahwa pasukan elite zionis adalah satu-satunya yang mampu membunuhnya.
Tak satu pun dari bukti yang dikaji oleh The NYTimes dapat menghubungkan orang-orang bersenjata Palestina dengan penembakan itu. Secara kritis, analisis penembakan menunjukkan bahwa semua 16 peluru ditembakkan dari lokasi konvoi kendaraan militer zionis. Penyelidikan awal dari zionis sendiri menemukan bahwa seorang tentara tak dikenal dari unit elite Duvdevan menembakkan lima peluru.
Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) didesak untuk mengakhiri ‘kekebalan hukum’ terhadap zionis, karena penyelidikan kejahatan perang, termasuk pembunuhan terhadap Shireen Abu Aqleh.
Para pejabat Palestina menyebut tentara penjajah membunuh jurnalis perempuan tersebut dengan sengaja, dengan fakta bahwa bagian kepala jurnalis Palestina itu ditembak dari belakang. Meskipun Shireen mengenakan rompi yang menunjukkan dirinya sebagai seorang jurnalis.
Setelah The NYTimes melaporkan hasil temuannya, ada konsensus yang berkembang di antara lembaga-lembaga media besar AS bahwa Shireen Abu Aqleh dibunuh oleh tentara zionis. Associated Press (AP), Washington Post dan CNN juga mengambil kesimpulan yang sama, sebagaimana banyak media besar lainnya.
Sejauh ini, temuan mereka memiliki pengaruh yang sangat kecil pada pemerintahan AS. Presiden Joe Biden enggan mengizinkan penyelidikan independen atas pembunuhan Shireen Abu Aqleh meskipun dia (Shireen) adalah warga negara Amerika. Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, nampaknya mengabaikan masalah ini dan menutup kemungkinan untuk meminta pertanggungjawaban zionis atas pembunuhan itu.
Menyusul rilis penyelidikan The NYTimes, anggota Kongres AS, Ilhan Omar, mengecam pemerintahan Biden karena gagal menuntut keadilan untuk Shireen Abu Aqleh.
“Karena @StateDept (pemerintah AS) tidak akan melakukan penyelidikan independen mereka sendiri, maka media Amerika seperti Associated Press, CNN, The Washington Post, dan sekarang The NYTimes, telah melakukan investigasi dan mereka menyimpulkan bahwa zionis bertanggung jawab atas kematian sang jurnalis,” tulis Ilhan Omar dalam sebuah tweetnya, sebagaimana dikutip Middle East Monitor (MEMO), Selasa (21/6/2022). (mus)