Korban Jiwa Gempa Turki dan Suriah Lebih dari 23 Ribu Orang
SALAM-ONLINE.COM: Data Jumat (10/2/2023) malam (WIB) korban jiwa akibat gempa bumi yang melanda Turki dan Suriah telah menembus 23 ribu orang lebih.
Dari jumlah itu, Menteri Kesehatan Fahrettin Koca pada Jumat mengatakan sedikitnya 20.213 orang tewas akibat gempa kuat di Turki selatan dan 80.052 lainnya luka-luka akibat dua gempa kuat yang mengguncang Turki selatan pada Senin (8/2).
Sementara korban jiwa di Suriah mencapai 3.384 orang. Dari jumlah ini sebanyak 2.166 orang di wilayah yang dikuasai oposisi di barat laut. Selebihnya, 1.347 korban tewas berada di daerah yang dikuasai rezim Basyar Asad. Jumlah korban luka-luka tercatat 5.245 orang. Sebagian besar di wilayah yang dikuasai oposisi.
Presiden Erdogan mengakui pemerintah mengalami hambatan dalam proses pencarian dan penyelamatan korban.
“Kami mengakui upaya penyelamatan gempa Turki tidak secepat yang diharapkan,” katanya seperti dilansir Kantor Berita Anadolu, Jumat (10/2) .
Gempa dengan M 7,8 mengguncang Turki dan Suriah pada Senin pukul 4 dini hari. Gempa tersebut terjadi 23 kilometer timur Nurdagi, di provinsi Gaziantep Turki, pada kedalaman 24,1 kilometer.
Pusat gempa tersebut dideteksi berada di darat. Bahkan, hanya sekitar 30 km dari kota Gaziantep yang memiliki populasi hingga 2 juta orang.
Sementara Menteri Kesehatan Fahrettin Koca pada Jumat mengatakan sedikitnya 20.213 orang tewas akibat gempa kuat di Turki selatan dan 80.052 lainnya luka-luka akibat dua gempa kuat yang mengguncang Turki selatan pada Senin (8/2).
Dua gempa berkekuatan 7,7 dan 7,6, yang berpusat di Kahramanmaras itu berdampak pada lebih dari 13 juta orang di 10 provinsi, termasuk Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Gaziantep, Hatay, Kilis, Malatya, Osmaniye, dan Sanliurfa.
Beberapa negara di kawasan itu, termasuk Suriah dan Lebanon, juga merasakan getaran kuat yang melanda Türki dalam waktu kurang dari 10 jam.
Wakil Presiden Fuat Oktay mengatakan pada konferensi pers di ibu kota negara Ankara bahwa 67 orang diselamatkan dari puing-puing dalam 24 jam.
Oktay menambahkan lebih dari 1 juta warga telah ditampung di pusat penampungan sementara.
Berbicara sebelumnya di Adiyaman, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan: “Kami mengalami salah satu bencana alam terbesar dalam sejarah bangsa kami.”
Kepresidenan Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) mengatakan, setidaknya 159.146 personel pencarian dan penyelamatan bekerja di lapangan.
Ia menambahkan bahwa 7.716 personel dari luar negeri juga diberangkatkan ke zona bencana.
Kementerian Luar Negeri mengatakan total 97 negara telah menawarkan bantuan dan tim SAR dari 61 negara saat ini melanjutkan upaya mereka di lapangan.
Evakuasi dari zona gempa berlanjut
Sebanyak 190.000 orang telah dievakuasi dari daerah yang dilanda gempa, kata Oktay.
Sejauh ini, pesawat kepresidenan juga mengangkut 126 orang terluka, termasuk 16 bayi, ke rumah sakit di ibu kota Ankara.
“Lebih dari 141.779 petugas kesehatan saat ini bekerja di wilayah yang dilanda gempa,” kata pejabat kesehatan.
Selain tim penyelamat, selimut, tenda, makanan dan tim dukungan psikologis, bersama dengan 12.244 kendaraan, termasuk ekskavator, traktor dan buldoser, juga dikirim ke daerah bencana.
Sebanyak 97.973 tenda keluarga telah didirikan untuk melindungi para penyintas, kata pihak berwenang.
Menteri Lingkungan Hidup, Urbanisasi dan Perubahan Iklim Murat Kurum mengatakanTurki akan meluncurkan “mobilisasi perumahan bencana terbesar” dalam sejarah Republik Türki secara serentak di 10 provinsi.
Presiden Erdogan berjanji untuk membangun kembali wilayah selatan yang dilanda gempa sebagai bagian dari rencana satu tahun.
Setelah gempa pertama, koridor bantuan udara dibentuk oleh Angkatan Bersenjata Turki untuk mengirim tim SAR ke wilayah tersebut.
Sejumlah besar pesawat untuk transportasi, termasuk A-400M, membawa tim SAR dan kendaraan ke wilayah tersebut. Pesawat ambulans juga menggunakan koridor bantuan udara.
Personel penyelamat dan bantuan serta material diarahkan ke wilayah itu dengan 166 pesawat, kata AFAD. Selain itu, 77 rumah sakit lapangan didirikan di 10 provinsi.
Sebanyak 26 kapal juga dikerahkan ke wilayah itu untuk pengiriman personel dan material serta evakuasi.
Presiden Erdogan mengunjungi wilayah yang dilanda gempa
Erdogan pada Kamis mengatakan gempa di Türki selatan dapat digambarkan sebagai “bencana abad ini”. Dia menambahkan bahwa negara telah mengerahkan segala cara untuk membantu para korban.
Memeriksa upaya pencarian, penyelamatan dan bantuan yang sedang berlangsung, Erdogan sejauh ini telah mengunjungi Kahramanmaras, Hatay, Adana, Gaziantep, Osmaniye, Kilis, Adiyaman dan Malatya, di mana dia bertemu dengan para korban gempa.
Parlemen Turki pada Kamis menyetujui keadaan darurat tiga bulan untuk mempercepat upaya bantuan.
Turki juga menjalani tujuh hari berkabung nasional setelah bencana tersebut.
Ucapan duka mengalir dari seluruh dunia yang mengungkapkan solidaritas dengan Türki. Banyak negara mengirimkan tim penyelamat dan bantuan. (mus)