Pasukan Penjajah Tembak Mati Polisi Palestina Saat tidak Bertugas
SALAM-ONLINE.COM: Seorang pria, anggota kepolisian Palestina meninggal pada Jumat (24/2/2023) akibat luka tembak yang dideritanya dari pasukan Zionis penjajah di Tepi Barat yang diduduki/dijajah pada Kamis (23/2).
Muhammad Ismail Jawabreh (22), terluka parah setelah kepalanya ditembak saat konfrontasi di kamp Al-Aroub di utara Hebron, kata kementerian kesehatan Palestina.
Menurut laporan saksi mata, Jawabreh—yang merupakan anggota kepolisian Palestina—ditembak oleh penembak jitu penjajah kwtika membantu tetangganya di kamp dekat rumahnya. Saat itu Jawabreh sedang tidak bertugas.
Dia dirawat intensif di Rumah Sakit Al-Ahly tetapi meninggal kurang dari 24 jam akibat cedera parah yang dideritanya di bagian kepala.
“Staf medis bekerja keras untuk menyelamatkan nyawanya, tetapi dia meninggal karena luka-lukanya,” kata sumber medis kepada kantor berita Wafa dan dikutip Middle East Eye (MEE), Jumat (24/2).
Di tempat lain pada Jumat, pemukim Zionis Yahudi menembak dan melukai serius dua orang Palestina di dekat Nablus, demikian info dari kementerian kesehatan Palestina.
Jawabreh adalah orang Palestina ke-14 yang dibunuh oleh pasukan Zionis pada pekan ini.
Pada Rabu (22/2), pasukan Zionis membunuh 11 warga Palestina di Nablus, termasuk seorang anak dan tiga orang lanjut usia. Pasukan penjajah itu juga melukai lebih dari 100 orang lainnya.
Dilaporkan pula, lebih dari 60 kendaraan militer penjajah menyerbu Nablus setelah pasukan yang menyamar terlihat di Kota Tua yang bersejarah itu, kata saksi mata kepada MEE.
Kelompok-kelompok perlawanan Palestina di seluruh Gaza, Tepi Barat dan Al-Quds (Yerusalem) Timur yang diduduki/dijajah melancarkan serangan umum pada Kamis setelah serangan pasukan Zionis tersebut.
Militer penjajah melancarkan serangan udara di Jalur Gaza pada Kamis pagi setelah roket ditembakkan dari kantong Palestina—Jalur Gaza—yang terkepung ke arah wilayah jajahan Zionis.
Dilaporkan pula, pembunuhan terhadap Jawabreh membawa jumlah korban tewas Palestina tahun ini menjadi 62 orang.
Ini mengikuti peningkatan kekerasan yang tajam pada tahun 2022 ketika setidaknya 167 warga Palestina tewas di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Ini merupakan jumlah kematian tertinggi di wilayah tersebut dalam satu tahun terakhir sejak Intifadah Kedua digelar.
Sementara itu, warga Palestina sendiri telah membunuh 30 warga penjajah tersebut tahun lalu dan 10 tahun ini. (mus)