Bunuh Warga Palestina, Zionis Penjajah Hancurkan Sekolah di Ramallah
SALAM-ONLINE.COM: Kekerasan dan kebiadaban Zionis penjajah terus berlanjut di Tepi Barat yang diduduki/dijajah setelah warga Palestina lainnya ditembak mati di Jenin. Sementara sebuah sekolah dihancurkan di Ramallah, Tepi Barat, pada Kamis (23/8/2023).
Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi kematian seorang pria berusia 32 tahun, yang diidentifikasi sebagai Mustafa al-Kastouni.
“Mustafa al-Kastouni (32), meninggal setelah ditembak di kepala, dada dan perutnya oleh pasukan pendudukan Zionis saat agresi terhadap Jenin,” kata kementerian kesehatan Palestina dalam sebuah pernyataan yang dikutip DailySabah, Kamis (23/8).
Kementerian menambahkan seorang wanita yang “bekerja untuk mendukung para profesional medis” ditembak di dada dan bagian perut saat penggerebekan yang dilakukan oleh pasukan penjajah. Wakil Gubernur Jenin, Kamal Abu al-Rub, mengatakan kondisinya kritis.
Tentara Zionis mengatakan pasukannya memasuki Jenin untuk menahan warga Palestina yang dicari, namun tidak menjawab ketika ditanya oleh Agence France-Presse (AFP) tentang laporan penembakan terhadap petugas kesehatan.
Saksi mata mengatakan kepada Anadolu Agency (AA) bahwa pasukan Zionis menyerbu Jenin dengan sejumlah besar tentara, kendaraan militer dan buldoser.
“Dua warga sipil Palestina juga ditangkap,” ujar saksi mata itu.
Tepi Barat telah mengalami peningkatan kekerasan sejak awal tahun lalu. Serangkaian serangan berulang-ulang telah dilakukan oleh tentara Zionis. Kekerasan juga dilakukan pemukim Zionis terhadap warga Palestina.
Sekolah dibongkar
Dalam insiden terpisah pada Kamis, tentara penjajah itu menghancurkan sebuah sekolah Palestina di Tepi Barat yang diduduki/dijajah dengan dalih tidak memiliki izin, demikian diungkap oleh Kementerian Pendidikan Palestina.
Pasukan penjajah menghancurkan Sekolah Ein Samia, yang terletak di sebelah timur Ramallah. Sekolah itu menyediakan layanan pendidikan bagi sejumlah siswa di komunitas Badui, demikian pernyataan Kementerian Pendidikan Palestina.
Kementerian mengecam aksi kekerasan tersebut. Terlebih lagi operasi tersebut dilakukan saat akan dimulainya tahun ajaran baru, yang berarti siswa di komunitas Badui ini kehilangan hak mereka atas pendidikan.
Para saksi mengatakan kepada AA bahwa pasukan Zionis menyerbu komunitas Ein Samia dan membongkar sekolah.
Sekolah ini didirikan sebelum dimulainya tahun ajaran terakhir, dengan dukungan Eropa.
Menurut laporan organisasi hak asasi manusia Palestina dan internasional, Zionis melarang pembangunan atau reklamasi lahan di Area C, tanpa izin penjajah, yang hampir mustahil diperoleh (izin tersebut). (mus)